Jakarta,( Kamis,25/09/2014 ) ,
Rabu sore sekitar jam 3 sore ada Bus Jumbo melintas di jalan Bima dan memutuskan kabel tv internet yang melintang dekat pos hansip. Kendati sudah ada teriakan dari masyarakat yang duduk di Pos hansip mengingatkan , bus tetap melaju memutuskan kabel internet yang menghalanginya. Akibatnya TV langsung no signal dan jaringan internet menjadi mati suri. Acara TV maupun semua info saham di bursa langsung beralih ke warna hitam ,bukan hijau maupun merah.
First Media, perusahaan pemilik Kabel vision segera dihubungi pada jam 4 sore ,melaporkan kejadian putusnya kabel internet dan meminta kunjungan Teknisi untuk menyambung kembali kabel yang putus. Dengan bermacam dalih pihak customer service bukannya dengan ramah mencoba menghibur pelanggan yang sedang mengalami musibah, tetapi rekaman suara mengatakan bahwa pada saat ini sedang terjadi kerusakan jaringan di beberapa daerah di ibukota. Jelas pesan yang ingin disampaikan adalah yang ada masalah bukan hanya anda, pelanggan yang lainpun begitu ,jadi silahkan saja kecewa berjamah !!!
Untuk meningkatkan mutu percakapan maka pembicaraan ini akan direkam kata mesin tsb. Setelah menanyakan identitas pelanggan dsb.nya maka petugaspun menerima laporan. Dan karena sudah mengetahui teknis kerusakan ,yaitu kabel putus dan bukan kerusakan parah , sebenarnya tinggal disambung saja. Petugas menjanjikan teknisi akan datang hari itu juga dan mungkin agak malam. Pelanggan agak lega dan memaklumi teknisi sangat sibuk karena ada kerusakan jaringan dibeberapa lokasi dan mungkin disana juga ada supir bus gila seperti di jalan Bima yang seenak perut menabrak kabel TV yang melintang dan menghalangi jalannya. Detik demi detik, jam demi jam teknisi First Media,perusahaan Tbk masih belum menampakkan batang hidungnya. Sekarang giliran Ayugita, yang sedang kuliah di FK Atmajaya kelabakan karena besok pagi harus menyiapkan presentase bersama teman kelompok belajarnya. Malam ini harus mengumpulkan tugas masing masing via jaringan internet. Nah , kalau internet dari First Media sedang mati suri tentu saja tentu saja Ayugita tidak bisa berkontribusi apapun dan hanya bisa kecewa saja.
Rabu ( 24/09 ) malam berjalan dengan sangat panjaaang karena baik internet maupun acara TV total black out ,persis seperti suasana Hari Nyepi di Bali. Darsit , tukang kebun yang dikasih tugas menunggu teknisi sampai ngorok ketiduran di depan TV program lokal, karena teknisi First Media yang ditunggu tidak pernah muncul untuk menepati janjinya.
Kamis ( 25/09 ) pagi yang biasanya dibangunkan suara penyiar radio Sonora hanya membisu saja, dan ucapan Ayugita sebelum diantar kuliah ke FK Atmajaya adalah : Papa jangan lupa menghubungi teknisi First Media untuk memperbaiki internet supaya teman teman tidak salah sangka bahwa Ayugita malas dan tidak mau mengerjakan tugas kuliah. Ketika jam 09.45 pagi First Media dihubungi maka jawaban dari mesin tetap sama yaitu ada kerusakan jaringan di beberapa daerah. Aneh tapi nyata, kok di era high tech ini dimana setiap perusahaan justru berusaha menonjolkan keunggulan teknologi update-nya, masih ada perusahaan yang senang mempromosikan “ kebodohan teknis “ hanya untuk excuse sama pelanggan saja. Misalnya dengan kata kata ,pada saat ini sedang terjadi kerusakan jaringan di beberapa daerah bla bla bla dan mungkin daerah anda salah satunya ,begitu pesan iklan yang miskin kreativitas tsb.
Petugas ingin memastikan kabel yang putus itu dari tiang ke tiang atau dari tiang kerumah . Setelah dijelaskan dan diingatkan janjinya teknisi mau datang kemarin petugas tsb.hanya bisa minta maaf tanpa mengetahui maknanya dan berjanji lagi akan mengusahakan mengirim teknisi siang ini juga. Hari Kamis ( 25/09/2014 ) setengah hari sudah berlalu dan kabel yang terputus masih melingkar didepan rumah dan ketika First Media dihubungi maka jawaban yang sama terulang kembali. Hanya saja kali ini lebih rinci. Menurut Ola, laporan diterima hari Rabu ( 24/09/2014 ) jam 15.00 sore kabel internet /TV di jalan Bima putus ditabrak Bus dan mendapat laporan jam 4 sore. Kabel yang putus dikonfirmasikan bukan dari Tiang ke Tiang tetapi dari Tiang kerumah sehingga diputuskan akan dikirim teknisi kesana pada hari Jumat ( 26/09/2014 ) antara jam 13.00 s/d 15.00 .Jadi kalau dilihat dari kronologis kejadiannya yaitu Rabu ( 24/09 ) jam 15.00 sore sampai dengan “ rencana” perbaikan/penyambungan kabel pada hari Jumat ( 26/09 ) jam 15.00,maka dibutuhkan waktu 48 jam atau sekitar 3 hari kerja hanya untuk menyambung kabel saja. Dan tentu saja harus dihitung juga potensi kerugian pelanggan selama 48 jam ,baik secara moriel maupun materiel. Semoga pemilik atau Manajemen Pengelola First Media Tbk bisa berempati terhadap para pelanggan dan tidak bisa hanya selalu menepuk dada bahwa warna saham First Media dibursa selalu hijau warnanya. Kalau kejadian dan pelayanan buruk seperti ini terulang terus, tidak heran suatu hari saham First Media bisa hilang beredar dibursa karena ditinggalkan para pelanggannya yang kecewa .
Akhirnya ,setelah sempat marah marah dan mengancam akan mengganti Kabel Vision dengan Indovision atau TV Orange, Kamis ( 25/09 ) jam 16.00 sore muncul Nopian,petugas PT Bintang ,mitra First Media untuk menyambung kabel tsb. dalam hitungan waktu hanya 30 menit saja. Daerah operasi saya di Kemanggisan dan sekitarnya ,seharian saya berada disini dan barusan ditelpon First Media apakah bisa mampir ke jalan Bima untuk menyambung kabel yang putus. Tentu saja bisa kata Nopian dan itu dilaksanakannya dan tidak mau menerima tip atas pekerjaannya. Beginikah kualitas komunikasi dan koordinasi petugas customer service First Media bekerja mencoba mencari solusi bagi pelanggannya ???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H