Mohon tunggu...
J S
J S Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Akun ini adalah catatan kaki hidup saya untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengingat Pahlawan Buta

7 Juni 2014   05:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini hanya suara dari bocah
ketika berumur lima tahun
merasakan api dan nista
dan melihat pahlawan buta.
.
bocah yang mencoba berbicara
yang lembek, seperti buih.
yang segar, alir yang dibuat
yang membawa dua sisi koin
.
demokrasi, negara rakyat
rakyat senang, itu benar
.
kini pilihan hampir ada
jangan kecewakan lagi
apa yang pernah terjadi
sesudah si buta naik tahta
.
bagi kalian di dalam sana
* mengenang presiden Abdurrahman Wahid *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun