Mohon tunggu...
Izzu Mosaf
Izzu Mosaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UM

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru Muda, Semangat Baru: Pelajaran dan Pengalaman Berharga Asistensi Mengajar

7 Juni 2024   09:47 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran di lapangan (Dok. pribadi)

 

Pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan dari mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar (AM) di SMAN 1 BATU, kurang lebih selama 4 bulan sejak bulan Februari hingga Juni 2024, sangat berharga dan bermanfaat. Saya belajar menjadi guru yang baik, menjadi contoh dan teladan, serta penuh semangat. Selain itu, saya belajar bekerja keras, baik dalam mengajar maupun dalam mengasah keterampilan dan bakat siswa.

Poin paling penting yang saya pelajari adalah kecakapan seorang guru. Seorang guru tidak hanya memberi tugas, tetapi juga melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam berbagai program di SMAN 1 BATU. Public speaking sangat penting, dan semua guru harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada peserta didik. Tujuannya adalah membagikan ilmu dan menarik perhatian siswa agar mendengarkan materi yang disampaikan dengan menarik.

Pembelajaran di dalam kelas (Dok. pribadi)
Pembelajaran di dalam kelas (Dok. pribadi)

Sebagai Mahasiswa Asistensi Mengajar, saya menemukan banyak kemajuan dalam pembelajaran yang menarik, inovatif, dan menyenangkan. Sebelum memulai pembelajaran, siswa melakukan permainan terlebih dahulu agar mereka lebih menikmati saat pembelajaran PJOK. Saya semakin menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya soal mengajar tetapi juga mendidik siswa. Memahami karakter masing-masing siswa, memfokuskan diri pada mereka, memberikan perlakuan terbaik, serta memperhatikan kebutuhan mereka sangat penting. Pendekatan pada karakter siswa menjadi hal esensial dan salah satu penentu keberhasilan dalam mendidik dan mengajar. Bersikap tegas tetapi tidak arogan sangat penting agar tetap dapat memanusiakan siswa, tetapi juga menjaga disiplin. Hal ini bertujuan agar siswa menjadi manusia yang disiplin, tahu batasan, kompeten, cerdas, dan santun.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Saya juga mempelajari hal-hal yang belum saya peroleh di masa kuliah, seperti cara menghadapi siswa yang hiperaktif, nakal, dan belum memiliki sikap yang baik. Di universitas, saya hanya memperoleh teori, tetapi di SMAN 1 BATU, saya terjun langsung untuk menyikapinya. Hal ini memberikan banyak pelajaran baru bagi saya, termasuk bagaimana berkomunikasi dengan tenang dan memberikan perhatian yang baik kepada siswa tersebut. Pengalaman memasuki dunia kerja ternyata sangat berat, dengan tekanan yang tinggi dan berbagai tantangan yang harus diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, saya memperoleh banyak pengalaman dan belajar banyak tentang menangani berbagai situasi sebagai bekal di masa depan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun