Hama tikus adalah salah satu masalah yang kerap kali membuat lahan pertanian terancam gagal panen dan penurunan kualitas serta kuantitas hasil pertanian.
Dalam upaya untuk menangani permasalahan para petani di Dukuh Kuncen, Kelurahan Delingan Karanganyar, Kelompok 108 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Sc. Agr. Rahayu, S.P., M.P. melaksanakan program kerja yang berjudul ‘Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk Memberantas Hama Tikus’.
Program kerja ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari mengenalkan RUBUHA secara umum kepada warga setempat, proses pembuatan serta pemasangan RUBUHA yang dilakukan bersama warga dan dibantu oleh pemuda karang taruna Dukuh Kuncen.
Pelaksanaan dilakukan dari tanggal 20 Februari sampai 25 Februari 2023 yang bertempat di Posko KKN UNS Delingan Kelompok 108 (Dukuh Kuncen, Kelurahan Delingan, Karanganyar), sedangkan untuk pemasangan dilaksanakan di dua titik sawah warga.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari 2023, acara ini dihadiri oleh mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani khususnya petani padi.
Setelah dilaksanakan sosialisasi mengenai RUBUHA kepada warga, anggota kelompok KKN 108 UNS memberikan pelatihan pembuatan serta pemasangan RUBUHA.
RUBUHA ini dinilai efektif untuk mengatasi hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu sebagai predator alami. Burung Hantu ini akan memangsa tikus pada malam hari sehingga populasi hama tikus akan berkurang, cara ini sudah dilakukan oleh petani dibanyak tempat dan terbukti dapat meminimalisir populasi hama tikus sehingga hasil panen petani dapat meningkat baik kuantitas maupun kualitas.
Ketua RT Dukuh Kuncen, Dikin merespon positif akan program kerja RUBUHA, Dikin mengatakan “Saya sangat antusias dengan program kerja RUBUHA ini, karena sebelumnya belum pernah ada pemasangan RUBUHA serta masih banyak petani yang awam akan hal itu”. Warga lain juga memberikan respon yang positif dimana mereka juga berharap adanya RUBUHA ini dapat menjadi contoh untuk daerah lain yang mengalami permasalahan serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H