Sejak dulu tetangga seringkali digambarkan sebagai sosok penolong bagi sebagian orang misalnya mereka menolong kita apabila terjadi kebakaran, menjenguk kita saat sakit atau sekadar ingin meminjam barang yang diperlukan tapi kita tidak punya barang tersebut. Selain penolong, sosok tetangga juga bisa menjadi pemberi seperti makanan, minuman hingga pakaian yang sudah tidak dipakai. Perannya yang sebagai penolong dan pemberi  yang seringkali menjadikan tetangga dianggap sebagai sosok yang baik dan bahkan menjalin hubungan baik dengan tetangga merupakan sesuatu yang perlu terus dilakukan. Mempunyai tetangga juga bisa menjadi masalah bagi sebagian orang, kalau tetangga tersebut biangnya gosip apalagi fitnah.Â
Mulai dari cerita hal receh seperti kehidupan rumah tangga pribadi, kehidupan artis, politik, kehidupan orang lain hingga ujung-ujungnya ngegibahin si A, si B dan si C (intinya yang tidak ikut ngumpul itulah yang bakal digibahin). Paling parahnya kalau anda justru bertetangga dengan biangnya fitnah, mulai dari menuduh anda yang tidak-tidak atau memberikan julukan yang tidak baik kepada anda. Bukankah sudah banyak berita yang menggambarkan bahwa tetangga yang buruk benar adanya, mulai dari tetangga yang menikam atau membunuh tetangganya karena masalah sepele hingga seorang tetangga yang setiap hari menyirami rumah tetangganya dengan air tinja dan kencing.Â
Apabila anda mendapatkan tetangga yang baik, murah hati, dan yang paling penting tidak suka bergosip atau membicarakan kejelekan orang lain maka bersyukurlah anda. Kalaupun anda mendapat tetangga yang buruk, biangnya gosip dan fitnah serta kerjanya ngumpul terus ngomong hal-hal yang tidak bermanfaat maka tutup telinga dan anggap mereka biasa saja (kalau kelewatan batas, jangan lupa untuk melawan). Semoga saya dan anda semua dijauhkan dari para tetangga-tetangga yang toxic. Aamiin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI