//Tadabbur alam menambah ketaatan//
Izzuki MiftahÂ
Pembelajar asal Kab. LamonganÂ
___
Selamat menunaikan ibadah puasa, 1444 H.
Mohon maaf lahir dan batin.
___
Adalah empat sekawan, kelompok mbolang gaduh gelisah. Ibu dr. (Uci) Azimatul Karimah, SpKJ(K), dr. Lestari Ekowati, SpPK., dr. Nanik Kusyani, dan saya sendiri. Selalu gaduh dan merasa gelisah kalau tidak mbolang. Hal ini membuat kami berempat mengembara ala back packer ke Pulang Bangka Belitung. Kegiatan mbolang yang tidak terencana matang, justru mendapatkan hasil yang gemilang. Empat sekawan adalah mantan mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, tahun 1996 dengan tahun kelulusan yang berbeda.Â
Selama lima hari kami berada di Bangka Belitung, saat itu adalah tahun 2018. Tetapi, perasaan kami baru beberapa jam saja kami berada di Bangka Belitung dan sudah harus kembali pulang ke tanah Jawa. Perasaan kurang waktu berkeliling pulau kecil yang sangat elok, tidak ada habisnya, tidak ada capeknya, dan semua menggembirakan dan membahagiakan. Saya dapat merasakan perasaan Prof. Imam, saat dua hari di Pangkal Pinang Bangka. Semoga dapat kembali berkunjung ke Bangka Prof.Â
Kami berempat menentukan titik kumpul langsung di Bandara Juanda. Saya bertolak dari Kab. Probolinggo, Nanik dan Lestari dari Kab. Jombang dan Uci dari Surabaya. Kami menaik pesawat dari Badara Juanda Surabaya menuju Bandara Pangkal Pinang dengan sebelumnya transit di Bandara Soekarno Hatta terlebih dahulu. Perjalanan cukup lama, karena kami memilih pesawat transit, menyesuaikan maskapai.Â
Hal yang membuat kangen dan masih ingin berlama-lama di pulau kecil ini adalah keindahan alam yang sungguh istimewa. Hanya dengan memandang langit di Pulau Bangka Belitung, kami melihat ciptaan Allah yang begitu indah. Lukisan alam membentang di langit, sejak pagi hari sampai sore. Tidak perlu bingung, perjalanan kami semua sudah disiapkan dengan baik.Â