//Bagaimana agar produktif menulis?//
Kegiatan KSJM ke-157 ditutup dengan keynote speaker, sang inspirator kita, Prof. Imam Robandi. Seorang Guru Besar ITS yang sangat produktif menulis dan aktif men-coaching guru dan pendidik di Indonesia. Bukan hanya guru dan pendidik Muhammadiyah, semua yang berminat dengan kemajuan dan perkembangan pendidikan Indonesia bahkan dunia dapat bergabung mengikuti aktivitas beliau. Tempat bergabung guru dan pendidik ummat yang senantiasa empowering and englightening tersebut adalah IRo-society.Â
Nama komunitas IRo-Society, yang didirikan oleh Prof. Imam Robandi, merupakan kependekan dari nama beliau, Imam Robandi. Pada awalnya, komunitas IRo-Society hanya beranggotakan oleh pendidik Muhammadiyah. Seiring dengan berkembangnya waktu, santri IRo menjadi beratambah dari seluruh profesi dan dari seluruh wilayah Indonesia. Dosen, Guru, Doktor, dokter, apoteker, perawat, dan semua, siapa saja dapat bergabung dengan IRo-Soceity ini dengan bebas dan gratis.
Kembali ke KSJM 157 ini, Beliau memberikan pesan panjang terkait bagaimana menjaga produktivitas dalam menulis. Beliau memberikan inspirasi kepada semua anggota IRo-society yang hadir maupun yang menyaksikan streaming dan membaca tulisan sahabat IRotizen (Sebutan santri IRo).
Prof. Imam menyampaikan, "Apapun aktivitas akademik, membutuhkan semangat untuk menjaga stabilitas". Menjadi penulis harus dapat mengukur diri, akan dapat menulis setiap berapa hari atau bulan sekali. Tidak perlu bertubi-tubi kemudian redup hilang tanpa bekas.
Kecepatan setiap individu berbeda-beda. Masing-masing penulis mempunyai karakter berbeda, meskipun dalam gaya selingkung yang sama, masing-masing mempunyai angle berbeda.
Tulisan merupakan intelektualitas paling maksimal. Dalam menulis, kita perlu menata kata dan kalimat, dan hal itu sangat berbeda dengan berbicara. Semakin menjadi negara maju, orang akan berbicara seperti cara orang menulis.
Persiapan menulis dan berbicara sama. Yang membedakan adalah menulis mempunyai waktu delay untuk publikasi.
Menjadikan tulisan itu mempunyai rasa atau membuat orang terpikat, kita harus meraba-raba banyak variable agar dapat disajikan dengan baik.
Bahasa tulis itu mencerdaskan, sedangkan bahasa lisan kadang berputar-putar. Jaga lingkungan kita agar kita dapat menyerap banyak hal agar tulisan kita semakin berwarna. Salah satunya dengan memilih lingkungan yang saling mengapresiasi dan saling menyapa dengan tulus ikhlas, saling menguatkan dan saling mengisi kekurangan, saling memberikan masukan atas hasil dan kinerja yang dicapai. Tidak ada istilah nganggur kalau kita dapat memetik pelajaran dalam IRo-Society ini.
Prof. Imam yang saat ini sedang menyelesaikan sebuah buku mengenai Elang Harris. Perilaku binatang dapat dijadikan bahasa tulis agar dapat mudah dipahami dengan baik oleh manusia. Seperti Elang Harris yang akan berburu secara berkelompok seperti serigala, bukan seperti elang pada umumnya yang selalu berburu secara individu. Membahasakan perilaku binatang menjadi sebuah tulisan yang mudah dipahami tentu tidak mudah. Tapi saya yakin, bahwa Prof. Imam dapat menterjemahkan perilaku binatang menjadi tulisan yang sangat mudah dipahami, seperti tulisan-tulisan beliau sebelumnya.
Bapak ibu yang mempunyai pengalaman karir yang cukup, dan belum mempunyai tulisan, seperti orang yang bermasalah. Sangat disayangkan sekali jika tidak dilatih dengan baik. Karena semua orang perlu jam terbang untuk dilalui menjadi lebih expert lagi  dan tidak semua orang dapat melalui menjadi expert. Dan saat kita mendapat pengalaman berharga, jangan lupa, kita harus membukukan apa yang kita rasakan dan kita upayakan, agar siapa yang menjadi penerus kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik dibanding kita saat ini. Pun penerus kita dapat membaca pelajaran yang mungkin belum ditemui selama ini.Â