Mohon tunggu...
Izzudin Ramadhan
Izzudin Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas

Hanya Berisi Artikel Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Persahabatan

5 September 2022   19:00 Diperbarui: 5 September 2022   19:02 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya setiap manusia pasti membutuhkan bantuan manusia yang lain, tidak ada yang bisa hidup mandiri tanpa bantuan satu orang pun. Karena manusia adalah makhluk sosial yang dimana pasti membutuhkan bantuan orang lain, dan juga dibutuhkan oleh manusia yang lain pula. Oleh karena itu janganlah kita menutup diri kita dari lingkungan sekitar,kita sebagai manusia harus sering dan membiasakan diri untuk bersosialisasi,karena jika kita menutup diri kita maka diri kita sendiri yang akan menerima resikonya.

Dalam hubungan antar manusia ada beberapa macam hubungan yang selama ini kita jalani seperti keluarga, saudara, tetangga, teman dan lain – lain, itu semua disebut sebagai hubungan manusia. Disini kita akan membahas tentang pertemanan, teman bisa didefinisikan dengan banyak artian entah itu teman kelas, teman masa kecil dan lain sebagainya. Tetapi  ada tingkatan pada pertemanan tersebut, jika kita hanya membutuhkan teman saat kita ingin mendapatkan kesenangan, itu bisa disebut dengan pertemanan biasa, akan tetapi ada tingkat yang lebih dari tinggi dari itu, persahabatan. 

Sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita membutuhkan, entah itu saat senang atau saat sedih, memang kita sudah sering mendengar tentang hal ini, tetapi jika kita renungi lagi sangatlah sedikit orang yang bisa kita anggap sahabat, bukan hanya sekedar teman. 

Banyak diantara kita yang butuh teman kita saat kita memang lagi membutuhkannya, tetapi ketika teman itu butuh bantuan kita, kita merasa malas membantu dan mungkin dan berpikiran untuk membantunya, akan tetapi dia memikirkan itu dulu sebelum membantunya tidak atas dasar keinginan hati yang spontan, kita membantunya karena berpikiran kita adalah temannya, masak sebagai teman tidak membantu. Jika kita dalam konteks sahabat maka tidak ada terbesit pikiran seperti itu, kita akan langsung merasakan apa yang dirasakan sahabat kita, karena ini semua datangnya dari hati, bukan akal pikiran.

Ada beberapa orang yang menyatakan bahwa teman bukan lah segalanya, karena saat kita dewasa nanti setiap teman pasti akan saling melupakan karna kesibukannya masing – masing melanjutkan hidup. Ini benar adanya, banyak diantara kita melupakan teman kita saat beranjak kuliah hingga dewasa, akan tetapi pendapat mengenai teman tersebut tidak lah tepat. Memang saat dewasa kita akan melupakan teman masa kecil kita, tetapi hidup ini ada karena adanya sebuah proses, kita tidak bisa menjalani hidup langsung menjadi dewasa. 

Jika memang orang -  orang berpikiran seperti itu maka sama saja seperti kita lebih baik tidak hidup, kan juga akhir – akhirnya nanti meninggal ? Argumen seperti ini lah yang tidak menghargai sebuah proses, masa remaja kita sangatlah butuh yang namanya pertemanan, tanpa pertemanan kita tidak akan tahu apa itu artinya hidup yang penuh dengan suka duka. Pasti setiap pertemanan meninggalkan kenangan  entah itu kenangan manis atau kenangan pahit. Dengan kenangan tersebut kita bisa lebih menghargai hidup yang kita jalani karena tidak selamanya kesulitan akan kita alami pasti akan ada kesenangan setelah itu, begitu juga sebaliknya. Maka selama kita masih punya waktu bersama teman kita, maka gunakan waktu itu sebaik mungkin, karna setiap penyesalan akan datang di akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun