Mohon tunggu...
Izzudin Ahyar
Izzudin Ahyar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Think positive for positive result

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemukiman Kumuh di Tengah Perkembangan Kota Semarang

2 November 2020   21:49 Diperbarui: 2 November 2020   21:58 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash


Kota Semarang memiliki satu lokasi yang sangat strategis. Letaknya yang berada di tengah provinsi, berada di jalur pantura, dan terhubung dengan pelabuhan menjadikan pilihan diletakkanya ibukota provinsi jawa tengah di kota ini. Sebagai satu kota besar, kota ini mengalami perkembangan yang pesat. Selain itu, berbagai kegiatan juga dipusatkan di Kota Semarang ini. Contohnya seperti kegiatan pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. Perkembangan pesat dari Kota Semarang meneyebabkan lonjakan penduduk yang datang ke Semarang. Ada berbagai alasan mereka datang bermigrasi ke Semarang. Mulai dari melanjutkan pendidikan tinggi hingga mengadu nasib di Kota Semarang, berharap kondisi ekonomi mereka dapat lebih baik ketika mereka merantau ke Semarang.
Namun, perkembangan dari suatu kota besar juga menimbulkan masalah baru kedepannya. Lonjakan penduduk yang datang menyebabkan keadaan kota yang makin ramai dan padat. Masalah yang akan terjadi ada banyak, contohnya seperti kemacetan, kemiskinan, munculnya perumahan kumuh, dan masih banyak lagi. Permasalahan tersebut sebisa mungkin diatasi dengan maksimal supaya tidak menghambat aktivitas ekonomi di perkotaan. Dan harapannya, ekonomi di Semarang terus berkembang dengan baik sehingga Kota Semarang bisa menjadi kota maju kemudian.
Disini, akan dibahas salah satu masalah yang terjadi di tengah perkembangan Kota Semarang yang makin pesat, yaitu pemukiaman kumuh yang ada di Semarang. Munculnya pemukiman kumuh  ini disebabkan oleh beberapa faktor. Tingginya harga tanah di Semarang diikuti dengan keridakmampuan penduduk untuk membelinya. Selain itu, lahan yang  layak untuk menjadi pemukiman semakin terbatas.
Pemukiman kumuh di Semarang tersebar di beberapa kelurahan Kota Semarang. Pemukiman kumuh ini banyak ditemukan di wilayah Semarang Utara dan Semarang Timur. Ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka. Selain itu, wilayah Kota Semarang berada pada ketinggian tanah yang rendah menjadikan wilayah ini menjadi langganan banjir rob  setiap tahunnya, dimana air dari pesisir semarang masuk dan menggenangi wilayah daratan. Daerah tambak, pemukiman warga, dan jalan raya pun ikut terendam banjir rob Semarang. Selain itu, dua wilayah ini sering mengalami kesulitan air bersih. Ini dikarenakan sumber air bersih mereka tercampur dengan air banjir rob sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemukiman kumuh di Semarang, merupakan satu permasalahan yang harus diatasi. Disebutkan bahwa di wilayah pemukiman kumuh ini terjadi banjir rob setiap tahunnya, terutama saat musim hujan. Selain itu, air bersih juga menjadi langka akibat terjadinya banjir rob di Semarang. Selain merusak keindahan estetika Kota Semarang, pemukiman kumuh merupakan tempat yang tidak layak dihuni dan ditinggali. Pemukiman kumuh biasanya memiliki kualitas kesehatan yang buruk, karena penataan pemukiman di sana cenderung asal dan tidak memperhatikan aspek-aspek kenyamanan dan keindahan. Selain itu, sistem drainase dan sanitasi yang ada sangat buruk dan dipenuhi sampah. Selokan yang penuh sampah dapat menimbulkan bersarangnya nyamuk dan tikus sehingga berpotensi muncul penyakit baru, seperti tipes dan demam berdrah.  Hadirnya pemukiman kumuh di Semarang juga berpotensi menimbulakan kesenjangan sosial yang nantinya dapat menimbulkan masalah baru. Contohnya seperti kemiskinan, kriminalitas, dan pengangguran. Penataan kembali dan renovasi pemukiman kumuh dapat dilakukan untuk mengurangi juga menghilangkan jumlah kawasan pemukiman kumuh di Kota Semarang.
Saat ini, Pemerintah Kota Semarang sedang mengupayakan untuk menata ulang pemukiman  kumuh yang tersebar di beberapa wilayah. Diharapkan, masalah pemukiman di Kota Semarang dapat diatasi juga tersedianya lahan pemukiman yang layak bagi warga Kota Semarang. Berbagai pihak pun dilibatkan dalam penataan pemukiman kumuh di Semarang, mulai dari investor, kontraktor, juga warga yang secara sukarela ingin memperbaiki kampung kumuh mereka menjadi lebih baik. Anggaran dalam jumlah besar juga disiapkan untuk merenovasi beberapa rumah tidak layak huni dan mengubah wajah pemukiman kumuh di Semarang menjadi pemukiman yang lebih baik untuk ditinggali. Tidak lupa, sistem drainase dan sanitasi juga ikut dibenahi. Sehingga dengan sistem drainase dan sanitasi yang baik diharapkan sistem saluran air di pemukiman tadi dapat menyalurkan air dengan baik, mengendalikan banjir,dan meminimalisir dari terjadinya penyakit baru.
Keseriusan Pemkot Semarang dalam menangani pemukiman kumuh di Semarang menunjukkan progres yang positif. Tercatat dari tahun 2015, luas pemukiman kumuh di Kota Semarang terus berkurang. Yang awalnya seluas 415 hektare menjadi 112,49 hektare pada tahun 2018. Kemudian pada tahun 2019, diupayakan penanganan pemukiman kumuh mencapai 90,28 persen dari sisa terakhir tahun sebelumnya. Progres yang baik dari usaha penanganan pemukiman kumuh di Semarang juga disebabkan oleh dukungan masyarakat yang merespon baik keinginan Pemkot untuk menata kembali Kota Semarang menjadi lebih baik dan lebih indah tentunya. Pemkot Semarang juga menjadikan satu kawasan yang dulunya kumuh menjadi suatu kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Selain rehabilitasi dan penataan ulang kawasan tersebut, rumah warga juga dicat dengan banyak warna, sehingga kampung tersebut terlihat cantik dan bewarna warni. Kampung ini sekarang dikenal dengan Kampung Pelangi Semarang.
Kampung Pelangi Semarang mulai dibangun tahun 2016. Ketika Pemkot Semarang berencana melakukan perbaikan pada Pasar Bunga Kalisari. Keindahan pasar bunga tersebut tidak didukung dengan keindahan perkampungan didekat pasar tersebut. Kampung  Kalisari yang sebelumnya merupakan kawasan kumuh  disulap menjadi kampung yang penuh dengan warna. Kampung pelangi kemudian dijadikan tempat wisata yang kekinian dan instagramable. Banyak wisatawan yang datang, baik dari dalam dan luar Kota Semarang sendiri. Keindahan dari Kampung Pelangi bahkan juga diliput dalam beberapa media mancanegara. Juga beberapa duta besar yang berkunjung ke Semarang juga memuji keindahan dari Kampung Pelangi Kalisari. Keadaan ini juga dimanfaatkan oleh warga Kampung Pelangi, seperti menjual jajanan dan minuman. Dari hasil penjualan tadi, didapatkan keuntungan yang lumayan.
Permasalahan pemukiman kumuh di Semarang mulai dapat diatasi dengan baik. Tetapi bukan tidak mungkin akan tumbuh pemukiman kumuh baru di Semarang. Mengingat lonjakan penduduk yang datang ke Semarang masih terjadi dan bertambah banyak setiap tahunnya. Pemkot Semarang selain menata pemukiman kumuh juga perlu menyiapkan solusi dalam menghadapi pertumbuhan penduduk di Kota Semarang. Diperlukan solusi pemukiman baru yang layak, terjamin keamanan juga kesehatannya. Selain itu, luas wilayah Kota Semarang yang terbatas membutuhkan suatu inovasi untuk mengatasi terbatasnya lahan di Semarang. Contohnya seperti pembangunan pemukiman secara vertikal. Lonjakan penduduk yang diatasi dengan baik dapat menumbuhkan dan meningkatkan kegiatan ekonomi Semarang menuju arah yang lebih baik kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun