Mohon tunggu...
Izzudin Ahyar
Izzudin Ahyar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Think positive for positive result

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertumbuhan Industri di Jepara dan Dampak ke Depannya

2 November 2020   20:23 Diperbarui: 2 November 2020   20:34 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa tahun belakangan ini, di Kabupaten Jepara mulai bermunculan industri-industri padat karya baru. Pembangunan industri padat karya ini dimulai sesuai instruksi Presiden , untuk membuka investasi padat karya di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Jepara. Pembangunan industri padat karya ini bertujuan untuk menyerap tenaga kerja dan secara tidak langsung juga memberdayakan ekonomi di sekitar industri yang dibangun. 

Harapannya, dengan dibangun industri padat karya di Jepara, ekonomi di Jepara bisa lebih maju kedepannya. Pada masa sebelumnya, sudah bermunculan industri-industri di Jepara. Namun jumlahnya belum terlalu banyak. Selain itu, kebanyakan industri di Jepara merupakan industri kecil yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. 

Industri di Jepara didominasi oleh kerajinan. Contohnya seperti kerajinan rotan di Teluk  Wetan. Kerajinan tenun ikat di  Troso, kerajinan monel di Kriyan, dan masih banyak lagi. Tidak lupa juga, industri mebel juga tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Jepara.  Ukiran merupakan salah satu seni khas dan sudah ada sejak lama di Jepara. Mebel ukiran ini menjadi andalan Jepara dan sudah terkenal kualitasnya hingga mancanegara.

Selain masih terbatasnya industri dan lapangan pekerjaan yang tersedia, kebanyakan masyarakat di Jepara masih lulusan sekolah menengah. Lulusan ini kurang  mampu bersaing di dunia kerja. Jika semisal, mereka ingin merantau keluar Jepara, akan banyak pertimbangan yang harus diambil sebelum diputuskan merantau. 

Seperti modal untuk merantau, kemudian restu dari keluarga. Selain itu di perantauan, mereka belum tentu akan mendapatkan keadaan yang lebih baik dibanding saat di kampung halaman

Kabupaten Jepara kemudian dipilih menjadi salah satu tempat pembangunan beberapa industri baru. Ada beberapa sebab mengapa dibangun industri padat karya di Jepara. Pertama, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebutuhan lapangan kerja dalam jumlah besar dan kebanyakan warga Jepara yang masih lulusan sekolah menengah. 

Kedua, lokasi Jepara yang tidak terlalu jauh dengan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, sehingga pengantaran barang hasil produksi ke pelabuhan lebih cepat dan tidak mengeluarkan banyak biaya. Apalagi, ada rencana untuk membangun jalan tembus Jepara-Semarang dan pelabuhan baru di utara Kabupaten Jepara. 

Kemudian, yang ketiga harga tanah di Jepara masih lebih murah, dibanding dengan harga tanah di kabupaten lain sekitar Kota Semarang. Hal ini juga didukung dengan UMR pekerja yang masih lebih kecil nilainya dibanding beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.

Harga tanah yang murah, diikuti dengan UMR pekerja yang yang belum tinggi, menarik minat banyak investor untuk mendirikan industrinya di Jepara Terdapat beberapa lokasi didirikannya industri baru di Jepara, seperti contohnya di Kecamatan Mayong, Kalinyamatan, Pecangaan, Batealit, dan wilayah sekitarnya. 

Disana, terdapat lahan kosong yang cocok dijadikan sebagai lokasi baru sebuah industri, tentunya dengan harga yang masih murah. Kemudian lokasi tadi lebih dekat jaraknya ke Semarang dibandingkan jarak dari wilayah utara Jepara dan ibukota kabupaten.

Didapatkan banyak dampak positif dari pembukaan industri padat karya di Kabupaten Jepara. Dibukanya industri padat karya di Jepara membuka  lapangan pekerjaan yang luas. Banyak dari masyarakat yang kemudian mendaftar dan menjadi buruh ataupun karyawan di pabrik industri tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun