Mohon tunggu...
Izzuddin Hisyam
Izzuddin Hisyam Mohon Tunggu... Freelancer - Masih ditempa dalam perjalanan hidup bernama mahasiswa

Pembelajar yang sedang berproses menjadi profesional engineer dan writerpreneur. | Penikmat buku pegembangan diri, motivasi, dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Kunci Utama Menghindari Krisis Keuangan Selama Pandemi

27 Juni 2020   21:58 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:55 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merasa senang sekali saat akhirnya dinyatakan lolos dari seleksi pengajar di sebuah bimbel dan sebuah program beasiswa siswa SMA. Menjadi pengajar didua tempat sekaligus merupakan kesempatan langka dan berharga yang pernah aku dapatkan. Dimana aku baru saja memasuki semester dua bangku perkuliahan.

Orangtuaku memang bukan golongan terlampau berkucupan. Sehingga aku harus membiayai sendiri kehidupanku sembari terus bersemangat kuliah. Uang yang aku dapatkan dari hasil mengajar bisa mencukupi biaya asramaku dan menyisakan sedikit untuk aku tabung atau dana darurat.

Namun, semua berubah ketika pandemi virus corona akhirnya masuk dan mewabah di Indonesia. Sangat cepat hingga akhirnya semua kegiatan kuliah dan mengajarku dihentikan guna menghambat penyebaran virus. Ternyata pandemi ini tidak hanya berdampak padaku. Ayah yang berjualan tas motor yang cukup laris harus mencari barang lain setelah pihak produsen memutuskan tidak berproduksi selama pandemi.

Kisahku hanya satu dari sekian banyak dampak pandemi terhadap sistem ekonomi. Lesunya kegiatan jual beli menimbulkan gangguan pada stabilitas sistem keuangan. Tentunya pemerintah melalui Bank Indonesia bersama OJK, LPS, dan Kemenkeu yang tergabung dalam KSSK. selalu berusaha menjaga stabilitas melalui banyak langkah efektif dalam kebijakan makroprudensial yang diambil.

Apa sebenarnya makroprundensial itu? Mengacu pada booklet makroprudensial BI. Kebiijakan Makroprudensial ditujukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, termasuk dengan memperkuat ketahanan sistem keuangan dan mengurangi penumpukan risiko sistemik, sehingga memastikan keberlanjutan kontribusi sistem keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi (ESRB,2013)

Coba kita perhatikan gambar diagram dibawah ini. Bagaimana makroprudensial mengatur dan menjaga sistem ekonomi kita. Terlihat bahwa peran rumah tangga juga memberikan andil dalam makroprudensial.

sumber: Booklet Makroprudensial BI
sumber: Booklet Makroprudensial BI

Ada dua peran utama kita sebagai rumah tangga, yaitu kreditur dan debitur. Sederhananya sebagai pemilik dan peminjam dana. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan peran? Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar terhindar dari krisis keuangan selama pandemi. Biar Lebih jelasnya kamu bisa menyaksikan video ini terlebih dahulu. 


hmm udah dapat gambaran kan? Kalau kebijakan makroprudensial itu melibatkan banyak pihak. Termasuk kita sebagai rumah tangga. Kalau begitu simak kiat berikut buat tahu apa aja yang bisa perbuat untuk menjaga SSK dan menyelematkan negara kita dari krisis. 

Apa saja itu? lanjutkan membaca ke halaman berikutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun