Mohon tunggu...
Izzatul Afifah
Izzatul Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya afifah. Mahasiswa Psikologi yang sedang belajar untuk mengembangkan skill menulis dengan minat yang saya miliki dibidang psikologi. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat dan menambah wawasan kepada pembaca. Terima kasih 😇🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fear Of Missing Out pada Pengguna Threads

23 Agustus 2023   15:45 Diperbarui: 23 Agustus 2023   15:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fear Of  Missing Out pada pengguna Threads

Saat ini masyarakat indonesia dari yang tua hingga muda bahkan anak-anak sudah sangat familiar dengan internet dan media sosial hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna, hasil ini juga setara dengan  78,19% dari total populasi masyarakat indonesia.

Media sosial adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dengan keluarga, teman ataupun orang yang baru kita temui di internet dari jarak yang dekat maupun dengan jarak yang jauh. Hal tersebut sesuai dengan definisi media sosial menurut Kotler dan Keller, mendefinisikan media sosial sebagai alat atau media untuk mendapatkan informasi berupa teks, gambar, audio maupun video dari orang lain. Menurut data dari We Are Social menunjukan bahwa pengguna aktif media sosial pada januari tahun 2023 yaitu sebanyak 167 juta orang dan jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi masyarakat indonesia di dalam negeri. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa masyarakat indonesia aktif menggunakan media sosial. Media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat indonesia adalah instagram dan juga twitter. 

Beberapa waktu yang lalu twitter yang awalnya didirikan oleh jack Dorsey, Evan Williams, Christopher Stone, dan Noah Glass pada tahun 2006 tetapi pada tahun 2023 twitter diambil alih oleh elon musk seorang miliarder yang juga merupakan pengguna aktif twitter dan memiliki lebih dari 109 juta pengikut di twitter. Setelah twitter diambil alih oleh elon musk banyak kebijakan-kebijakan baru yang dibuat oleh elon untuk para pengguna twitter salah satunya adalah elon membatasi cuitan ataupun akses untuk para pengguna twitter. Hal tersebut dilihat sebagai peluang untuk mark zuckerberg seorang pendiri media sosial facebook dan dia mendirikan sebuah aplikasi media sosial baru bernama Threads dimana threads  akan tersambung ke instagram tetapi kegunaanya seperti twitter membuat cuitan, mengunggah foto, video dan mengirim pesan kepada sesama penggunanya. Banyak orang mengunduh aplikasi ini karena tidak ingin tertinggal zaman atau bisa kita sebut sebagai fenomena fear of missing out.

Threads adalah aplikasi media sosial yang mirip dengan twitter aplikasi ini dikembangkan oleh pendiri facebook yaitu mark zuckerberg. THREADS tersambung langsung dengan instagram dan lebih memudahkan pengguna untuk berbagi foto, video, pesan teks serta cerita dengan orang lain di jejaring sosial. Pada dasarnya threads merupakan aplikasi berbasis teks agar para pengguna dapat lebih leluasa berbagi cuitan dengan sesuka hati mereka. Hal tersebut juga dilihat sebagai peluang oleh mark zuckerberg dimana saat ini aplikasi twitter yang mirip dengan threads sudah mengalami penurunan dalam hal penggunaan seperti cuitan yang dibatasi dan kebijakan-kebijakan lain yang dilihat sebagai kerugian dan kemunduran bagi twitter menurut pendapat penggunanya. Sehingga saat ini individu berbondong-bondong mengunduh aplikasi threads tersebut banyak yang mengakui mereka mengunduh aplikasi tersebut karena merasakan perasaan Fear Of Missing Out atau FOMO. 

Fear Of Missing Out atau biasa kita sebut fomo ialah suatu keadaan dimana kita takut tertinggal dari orang lain entah itu sebuah informasi, fenomena bahkan sebuah barang ataupun berupa mendownload aplikasi. Istilah fomo pertama kali diperkenalkan oleh Patrick McGinnis ia merupakan seorang penulis asal Amerika Serikat. Istilah fomo ini muncul dalam artikel yang dibuat oleh patrick yang berjudul “Social Theory at BHS: McGinnis’ TWO FOs”. Menurut Patrick seseorang yang mengalami fomo menganggap bahwa kehidupan orang lain lebih menyenangkan sehingga ia berusaha melakukan hal yang sama. Salah satu penyebab fomo adalah media sosial. Selain itu terdapat gejala-gejala individu mengalami fomo diantaranya adalah sering membuka gadget karena takut merasa tertinggal, lebih peduli media sosial dibandingkan dengan kehidupan nyatanya, selalu ingin tahu kehidupan orang lain, tidak ingin tertinggal gosip dan mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan pikiran takut tertinggal dengan orang lain.

Hal tersebut sesuai dengan perilaku netizen yang berbondong-bondong mengunduh aplikasi threads karena dari observasi yang saya lakukan di media sosial mereka mengakui bahwa mereka mengunduh aplikasi threads karena tidak ingin tertinggal dengan teknologi, ada juga yang berpendapat bahwa threads saat ini lebih seru dibandingkan dengan twitter karena di twitter tweet saat ini dibatasi dan kebijakan-kebijakannya sudah berubah. Setelah aplikasi threads diresmikan dan bisa diunduh oleh semua orang, hanya butuh waktu dua jam untuk mencapai 2 juta penggunanya, hal tersebut menjadi bukti bahwa banyak orang mengunduh aplikasi threads karena perasaan Fear Of Missing Out. Tetapi tidak sedikit juga mereka mengunduh aplikasi threads hanya untuk gengsi atau terlihat tidak ketinggalan zaman, agar terlihat seperti anak kekinian. Mereka tidak melihat urgensi dari aplikasi tersebut hanya memikirkan agar terlihat trendy oleh orang lain. Hal tersebut juga sebagai dampak dari perasaan fomo, fomo juga memiliki dampak yang negatif seperti mudah lelah karena terus terusan di depan handphone, stress, depresi bahkan bisa menyebabkan masalah tidur.  Dampak lain dari perilaku fomo diantaranya adalah individu yang selalu merasa fomo cenderung akan kurang bisa menikmati hidupnya karena terlalu sering membandingkan hidupnya dengan orang lain di sosial media, berperilaku konsumtif karena tren tren di sosial media. 

Namun dampak tersebut bisa dikurangi dengan cara fokus terhadap diri sendiri, lakukan kegiatan diluar yang tidak melibatkan handphone, kurangi bermain media sosial, melakukan journaling. Dibandingkan dengan merasa FOMO atau fear of missing out lebih baik kita merasa JOMO yaitu joy of missing out perilaku tidak terganggu dengan postingan orang lain dan menikmati hidup serta syukuri hidup kita yang sekarang. Kita boleh saja takut untuk tertinggal tetapi pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik sehingga ada kalanya kita juga boleh merasa tidak peduli dengan tren-tren yang ada di sosial media agar kita lebih bisa menikmati hidup yang kita jalani saat ini.

 REFERENCE

Huan You, C., Geng Feng, N., Xiao Wei, C., Qi, W., Yu Hong, S., & Xiao Jun, S. (2018). Fear of missing out: What have I missed again? Advances in Psychological Science, 26(3), 527. https://doi.org/10.3724/sp.j.1042.2018.00527

Finaka,  andrea w. (2023). Orang Indonesia Makin Melek Internet. Indonesiabaik.Id. https://indonesiabaik.id/infografis/orang-indonesia-makin-melek-internet#:~:text=Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara,sebanyak 210%2C03 juta pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun