Mahasiswa KKN UM 2021 menginovasikan jagung menjadi dua olahan makanan yang menarik dan tidak kalah nikmatnya dengan olahan aslinya. Olahan tersebut adalah tapai yang berbahan dasar jagung dan juga prol tapai jagung. Inovasi yang ditemukan ini, disosialisasikan kepada ibu-ibu PKK Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan dengan tujuan agar mereka bisa memanfaatkan dan mengelola salah satu potensi yang ada di desanya yaitu jagung.
Acara sosialisasi ini diselenggarakan bersamaan dengan acara pembukaan PKK yaitu pada hari Sabtu, 26 Juni 2021. Acara dihadiri sekitar 39 orang ibu-ibu PKK, beberapa pengurus PKK Desa Ngadirejo, dan juga kelompok mahasiswa KKN UM 2021. Acara diawali dengan kegiatan PKK seperti sambutan dari ketua pengurus PKK, menyanyikan Mars PKK, pembagian doorprize, serta pengenalan anggota baru PKK dari Dusun Karang Tengah. Setelah serangkaian kegiatan PKK berakhir, Ibu Riyati Kusnadi selaku ketua penggerak PKK Desa Ngadirejo menyerahkan acara sepenuhnya kepada mahasiswa KKN UM 2021.
Acara sosialisasi selanjutnya di ambil alih oleh Rohman selaku master of ceremony. “Rangkaian acara selanjutnya adalah sambutan dari pemateri, penyajian materi, dan juga praktek pembuatannya” ucap MC sosialisasi. Pemaparan materi dilakukan oleh Setyaningrum Tri Wulandari yang menjelaskan terkait proses fermentasi tapai secara ilmiah. Serta Haris Cahyono mempraktikkan proses pembuatan tapai jagung dan juga prol tapai jagung.
Selama proses praktik pembuatan prol tapai, Haris memberikan dan menunjukkan teknik folding pada adonan dan juga olesan carlo. Tips dan teknik tersebut menambah pengetahuan dan rasa antusiasme dari ibu-ibu PKK untuk mengetahui proses dan hasil jadi dari proll tersebut.
Namun, penanggung jawab proker ini yaitu Haris dan juga Wulan telah mempersiapkan tapai jagung dan juga prol tapai jagung yang sudah jadi.
Dengan dibantu mahasiswa KKN UM 2021, tapai jagung yang telah dibungkus dengan daun pisang serta prol tapai jagung dibagikan secara bergantian kepada ibu-ibu PKK yang hadir.
“Rasanya enak seperti tapai pada umumnya, tapi juga unik karena masih terasa sedikit rasa jagungnya” komentar salah satu ibu PKK yang hadir setelah mencicipi tapai jagung. Banyak ibu-ibu yang terkejut dan terheran karena ternyata jagung bisa diolah menjadi tapai dengan cara difermentasi menggunakan ragi. Pemateri juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan rasa tapai yang manis, kira-kira membutuhkan kurang lebih 5 hari untuk proses fermentasinya.