Digitalisasi ekonomi yang semakin marak berkembang di Indonesia membawa peluang lebih besar dalam memaksimalkan potensi perekonomian Indonesia yang lebih baik. Dalam hal ini industri digital keuangan syariah juga mulai menunjukkan perkembangan dan semakin diminati oleh masyarakat karena Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menduduki peringkat keempat dalam indikator ekonomi yang dirilis oleh Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dan jumlah milenial muslim di Indonesia diperkirakan mencapai 33% menurut data BPS.
Indonesia dengan mayoritas muslim terbesar di dunia inilah yang akan membuka peluang perkembangan industri pasar modal syariah. Pasar modal syariah sebagai salah satu industri keuangan syariah yang juga telah berkembang pesat dan semakin menarik di bidang digital menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari jumlah saham syariah yang tercatat di bursa. Jumlah saham syariah meningkat 90,3%, dari 237 saham menjadi 451 saham.Â
Jumlah ini setara 63,6% dari total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Melihat pertumbuhan ini, pasar modal syariah akan semakin maju ke depannya dan dapat menjadi ajang bagi investor pemula maupun aktif untuk lebih memahami pasar modal syariah sehingga bisa menyebarkan semangat berinvestasi melalui pasar modal syariah di Indonesia. Generasi milenial sebagai aset yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber investor potensial.
Untuk itu, lembaga keuangan harus menangkap peluang tersebut dengan menyiapkan sistem dan layanan bagi generasi muda, salah satu pilihan investasi yang cocok untuk generasi milenial adalah investasi di saham syariah. BSI misalnya menciptakan aplikasi BSI Mobile yang merangkum kemudahan transaksi keuangan syariah sesuai ciri anak muda. Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdulloh, menegaskan generasi muda mendominasi berbagai produk investasi saat ini. Bahkan 90 persen investor saham syariah adalah anak muda.
Hal yang harus dilakukan oleh generasi milenial dalam berinvestasi antara lain dengan literasi terkait islamic financial planning, memulai dengan pendekatan teknologi, bergabung dengan suatu komunitas, dan terakhir mulai investasi yang ramah yakni dengan Rp10 ribu sudah bisa buka reksadana syariah, Rp100 ribu bisa invest saham, dan Rp2 juta untuk sukuk ritel.
Digital islamic financial sendiri hadir sebagai cara untuk menyikapi problematika keuangan yang sering dialami milenial. Indeks literasi keuangan syariah memberikan sinyal kepada stakeholders dalam hal ini para milenial bahwa keuangan syariah dapat memberikan nilai pada roda perekonomian dan untuk memperkuat ekosistem syariah yang lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H