Dalam menjalankan kehidupan manusia tidak bisa melakukan semua aktivitasnya tanpa campur tangan orang lain. Iya, karena pada hakikatnya manusia menyandang status sebagai makhluk sosial, manusia dikatakan makhluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Manusia membutuhkan perantara untuk bisa berinteraksi dengan orang lain, untuk kepentingan interaksi sosial tersebut, maka dibituhkan suatu wahana komunikasi yang biasa disebut dengan bahasa. Â Menurut seorang tokoh yang bernama Slimgard mendefinisikan bahasa sebagai sebuah format pemikiran yang bisa untuk dicerna serta memiliki suatu hubungan dengan kenyataan, mempunyai struktur, serta format yang logis. B
Berbicara tentang struktur pastinya sudah tidak asing lagi ya dalam pendengaran kita, seperti yang sudah diketahui bahwa struktur adalah pengaturan dan pengorganisasian unsur-unsur yang saling terkait dalam suatu objek hingga bisa menjadi sesuatu yang terorganisasi begitu pula dengan struktur bahasa yang mempunyai pengertian sebagai penyusun atau penggabungan unsur-unsur yang ada pada bahasa sehingga menjadi suatu bahasa yang berpola dan dapat dipahami oleh sesamanya. Struktur bahasa terdiri dari 3 komponen yaitu:
      1. Fonologi.
Fonologi berasal dari 2 kata,  yaitu phone yang berarti bunyi, dan logos yang berarti ilmu. Secara sederhana fonologi dapat dikatakan sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa. Bunyi bahasa dapat diartikan sebagai bunyi yang diartikulasikan sehingga dapat menghasilkan gelombang bunyi  yang dapat diterima oleh telingga manusia. Fonologi dibagi ke dalam 2 cabang yaitu:                      Â
- Fonetik                                                                                                         Fonetik merupakan cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa mempertimbangkan makna. Fonetik terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu:
- Fonetik  Artikulatoris yaitu fonetik yang mempelajari mekanisme alat ucap manusia dapat menghasilkan bunyi bahasa serta pengklasifikasian bahasa berdasarkan artikulasinya.
- Fonetik Akuistik adalah bunyi bahasa yang mempelajari tentang getaran udara dan mengkaji tentang frekuensi getaran bunyi , amplitudo,dan  intensitasnya. Kajian ini bersifat fisis sehingga banyak dikaji oleh ilmuwan fisika, kajian terhadap fonestik akuistik ini akan melandasi ditemukannya pola-pola bicara seseorang, pola-pola standar pelafalan sebuah bahasa dan pola-pola bunyi yang membedakan dari pola bunyi lainnya.
- Fonetik Auditoris, fonetik ini mempelajari tentang bagaimana mekanisme telingga dapat menerima bunyi sebagai hasil dari udara yang bergetar. Dalam perkembangannya fonetik ini mendasari bagaimana bunyi bahasa yabg dialirkan melalui sarana tertentu, dapat diterima dan dipahami oleh manusia misalnya seperti telfon, radio, televisi ataupun alat komunikasi yang tidak langsung lainnya.
Fonemik                                                                                                        Adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan mempertimbangkan makna bisa disebut juga dengan usaha-usaha mempelajari bunyi bahasa yang berperan untuk membedakan makna pada sebuah tuturan yang dihasilkan. Sedangkan fonem adalah satuan kebahasaan palin kecil yang dapat membedakan arti, fonem dihasilkan melalui gerakan organ-organ bicara terhadap aliran paru-paru pada saat seseorang mengucapkannya. Apabila bunyi ujaran yang keluar melalui paru-paru mendapat halangan, maka fonem yang akan dihasilkan adalah vokal begitu pula jika bunyi ujaran ketika udara keluar dari paru-paru makan akan terjadi bunyi konsonan.
2. Morfologi- Morfologi berasal dari 2 kata yaitu morfem yang berarti satuan bahasa yang terkecil dan logos yang berarti ilmu, jadi jika digabungkan moefologi mempunyai pengertian ilmu yang mempelajari satuan bahasa terkecil  yang maknanya relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil. Morfem menurut bentuknya dibagi menjadi 2 macam yaitu:
- Morfem bebas, yaitu sebuah morfen yang mendapat kebebasan yang berpotensi untuk berdiri sendiri sebagai kata yang memiliki makna dan bisa langsung menjadi kalimat. Yang termasuk didalam morfem bebasa adalah kata dasar misalnya aku, kamu, makan, minum dan lain-lain
- Morfem terikat, yaitu cabang morfem yang tidak memiliki kebebasan untuk dapat berdiri sendiri, artinya morfem ini harus bersama mofem lain untuk membentuk suatu morfem yang memiliki makna. Yang termasuk dalam morfem terikat adalah kata yang membutuhkan imbuhan misalnya kata permainan.
3. Sintaksis                                                                                                     Sintaksis merupakan cabang ilmu yang mengkaji tentang bagaimana kata disusun untuk membentuk suatu kalimat dengan struktur yang benar dan memenuhi struktur gramatikal. Selain itu sintaksis juga membicarakan tentang seluk beluk wacana, kalimat, frase, dan klausa. Jika dikupas masing-masing tersebut mempunyai pengertian: - Frase adalah kelompok kata yang menduduki fungsi tertentu seperti subjek, predikat, objek atau keterangan dalam kalimat. Jika dilihat dari hubungan distribusinya frase terbagi menjadi 2 yaitu frase eksontrik dan frase endosentrik
- Klausa merupakan satuan gramatik yang minimal terdiri dari subjek-predikat dan maksimal terdiri dari subjek, predikat, objek dan keterangan yang bisa menjadi suatu kalimat.
- Sedangkan kalimat sendiri memiliki pengertian bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi dan terdiri dari klausa.
Interaksi adalah sebuah kebutuhan sedang bahasa adalah jalan menujunya, jadi berbahasalah yang baik dan sopan agar tercipta sebuah interaksi yang membawa pada keberkahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H