Sebongkah asa membendung dalam hati tuk wujudkan impian menjadi penulis. Impian itu selalu kusebut setiap desah nafasku. Namun banyak orang yang mengatakan bahwa bermimpi menjadi penulis bagaikan bermimpi pergi ke luar angkasa. Hanya orang tertentu yang bisa mewujudkan mimpi itu.
Namun pemikiran seperti itu perlu kutepis jauh-jauh. Sesungguhnya semua pasti bisa menjadi penulis. Karna Tuhan telah menciptakan manusia dengan kedua tangannya untuk menulis, terlebih diciptakannya otak untuk berpikir. Dengan perpaduan tangan dan otaklah manusia mampu menggoreskan pena dari rasa dan pikirnya.
Dari kecil aku bermimpi menjadi penulis. Tapi aku tak tahu bagaimana tuk meraihnya. Namun yang harus aku lakukan adalah tetap menulis dan mengibarkan semangat bahwa aku pasti bisa menjadi penulis. Semangat menjadi senjata warisanku dari nenek moyang terdahulu. Dengan semangat aku bisa bangkit dan terus berkarya. Pun aku terus berlatih merangkai tulisan. Tulisan apapun itu. Bahkan aku ingin menciptakan tulisan yang bukan hanya aku bisa membacanya sehingga bisa menyebarkan kebaikan atau sesuatu yang bermanfaat tuk dibaca.
Aku percaya dimana ada kemauan disitu ada jalan. Aku mempunyai impian, tekad, asa, yang begitu kuat tuk menjadi penulis. Kan kuceritakan pada dunia dan kubuktikan bahwa aku bisa menjadi penulis, dan menjadi penulis bukanlah sekedar impian. Modalku hanyalah semangat tuk tetap berlatih dan jika Tuhan mengijinkan, pasti ada jalan untukku menjadi penulis. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H