Mohon tunggu...
Izzati Dzilli Qurani
Izzati Dzilli Qurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030100 UIN Sunan Kalijaga

suka tinggal di indo soalnya makanannya enak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Lebih Dalam Bahaya Makanan Basreng dan Kripca: Terlambat atau Tidak Sama Sekali?

23 Juni 2024   01:16 Diperbarui: 23 Juni 2024   01:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren makanan ringan Indonesia belakangan ini terus berkembang, dengan variasi yang semakin beragam dan menggugah selera. Dua di antaranya adalah Basreng (Bakso Goreng) dan Kripca (Keripik Sagu). Banyak orang menyukainya karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang renyah. Namun, ada risiko kesehatan di balik kenikmatannya. Bahaya yang terkait dengan mengonsumsi Basreng dan Kripca akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Seperti namanya, basreng terbuat dari bakso yang diiris tipis dan digoreng hingga kering. Sangat disukai sebagai camilan karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Kripca adalah keripik yang terbuat dari tepung sagu yang sering dicampur dengan berbagai bumbu dan perasa. Memiliki rasa yang renyah dan bervariasi dari gurih hingga pedas.

Kedua jenis makanan ringan ini umumnya memiliki beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan:

  • Bahan Pengawet dan Pewarna : Banyak produk Basreng dan Kripca dijual dengan pewarna dan pengawet buatan untuk memperpanjang umur simpan dan menarik pelanggan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, bahan-bahan ini dapat membahayakan kesehatan Anda. Banyak masalah kesehatan telah dikaitkan dengan pengawet dan pewarna buatan, seperti alergi, gangguan pencernaan, dan risiko kanker yang lebih tinggi. 
  • Kandungan Lemak Tinggi : Proses penggorengan membuat Basreng dan Kripca mengandung lemak yang cukup tinggi, terutama lemak jenuh yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Konsumsi lemak jenuh dan trans secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko aterosklerosis dan hipertensi. 
  • Kandungan Zat Sodium : Untuk membuatnya lebih gurih, biasanya ditambahkan banyak garam. Kandungan sodium yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke, dapat disebabkan oleh konsumsi sodium yang berlebihan. 
  • Tinggi Kalori dan Karbohidrat : Kripca, terutama yang terbuat dari sagu, mengandung banyak karbohidrat dan kalori, jadi Anda mungkin berat badan naik dan berisiko obesitas jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak. Karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan insulin dan gula darah, meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

Demikian beberapa kandungan berbahaya yang ada dalam cemilan basreng dan kripca tersebut. Kemungkinan tersebut dapat diperkecil dengan usaha memeriksa label kemasan untuk mengetahui seberapa banyak sodium Basreng memiliki, dan hindari minum yang terlalu asin. Juga dapat memilih versi dengan garam yang lebih sedikit atau membuat Basreng sendiri dengan tingkat garam yang lebih rendah.  

Baca label produk dengan cermat dan hindari produk yang mengandung banyak bahan tambahan kimia. Lebih baik lagi, buat Basreng sendiri di rumah dengan bahan-bahan alami. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti sayuran dan biji-bijian, dan kurangi makanan olahan. Untuk menjaga kadar gula darah stabil, konsumsi Basreng bersama dengan makanan yang kaya serat. 

Kemungkinan-kemungkinan penyakit tubuh yang dipicu oleh konsumsi berlebihan dari basreng dan kripca yaitu:

  • Penyakit Jantung : Kandungan lemak jenuh dan sodium yang tinggi dalam Basreng dan Kripca dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan tekanan darah, dan risiko penyakit jantung.
  • Obesitas : Jika kripca dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, tinggi kalori dan karbohidratnya dapat menyebabkan berat badan meningkat.
  • Masalah pada pencernaan : Bahan pengawet dan pewarna buatan dalam makanan ini dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap zat-zat kimia tertentu.
  • Kolestrol : Lemak jenuh dalam makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.
  • Kerusakan Ginjal dan Hati : Makanan yang mengandung banyak bahan pengawet dan sodium dapat membebani hati dan ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak dan gagal ginjal, antara lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun