Sejarah Hubungan Indonesia - Palestina di Beberapa Periode
Hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Palestina bukanlah sesuatu yang baru. Indonesia adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina di Algeria, 15 November 1988. Semenjak saat itu, Indonesia menjadi salah satu suporter yang konsisten mendukung eksistensi Palestina di forum-forum internasional. Selanjutnya, hubungan bilateral antara Indonesia dan Palestina terjalin erat terutama dalam konteks sosial budaya. Indonesia dan Palestina telah menjalin kemitraan bilateral di sektor pendidikan, yang berujung pada peningkatan jumlah warga negara Yordania dan Palestina yang memilih Indonesia sebagai destinasi untuk menempuh pendidikan tinggi. Baik melalui skema beasiswa maupun dukungan dari sektor swasta, Indonesia telah menunjukkan komitmen dalam mendukung pendidikan bagi warga negara Palestina. Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Palestina telah menandatangani MoU pada tanggal 22 Oktober 2007, yang menggarisbawahi kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan sebagai bagian dari hubungan diplomatik mereka. Salah satu contoh kerja sama ini adalah program pelatihan bagi diplomat Palestina di Indonesia, yang diprakarsai oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Selanjutnya, di tahun 2014, ketika kunjungan resmi Palestina ke Indonesia, ditandatangani MoU di bidang pariwisata dan dari situlah digelar berbagai pameran, konferensi, lokakarya, dan seminar untuk mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan antara kedua negara. Industri pariwisata memiliki peran penting dalam ekonomi Palestina karena menjadi salah satu sumber pendapatan utama, terutama mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki negara tersebut. Selain itu, Indonesia dan Palestina juga menjalin hubungan kota kembar antara ibukota masing-masing, yaitu Jakarta dan Al-Quds Al-Shareef yang diresmikan melalui MoU tanggal 22 Oktober 2027 dengan cakupan kerjasama di berbagai bidang.
Loyalitas Hubungan dan Alasan Dibalik Mengapa Indonesia Membela Palestina
Hubungan antara Indonesia dan Palestina telah menarik perhatian internasional karena dukungan konsisten Indonesia terhadap Palestina. Alasan Indonesia memperjuangkan Palestina melibatkan berbagai faktor, seperti agama, kemanusiaan, sejarah, politik, hukum, moral, kebangsaan, dan nilai-nilai luhur. Sejak lama, Indonesia dan Palestina telah menjalin hubungan erat, dimulai dengan dukungan Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Loyalitas hubungan ini tercermin dalam berbagai aspek, baik dalam ranah politik maupun budaya, yang semuanya didasarkan pada keyakinan akan keadilan dan perdamaian.
Loyalitas politik yang konsisten menjadi fondasi kuat dalam hubungan Indonesia-Palestina. Indonesia bukan hanya menjadi negara pendiri Gerakan Non-Blok (GNB), tetapi juga menjadi salah satu pendukung paling vokal untuk menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional, termasuk PBB, OKI, dan GNB. Keputusan untuk menolak normalisasi hubungan dengan Israel hingga usaha untuk menyelesaikan konflik Palestina adalah manifestasi konkret dari komitmen politik ini.
Selama serangan Israel terhadap Palestina, Indonesia selalu konsisten dalam menyediakan bantuan kemanusiaan seperti bantuan medis, makanan, hingga pembangunan infrastruktur yang mendesak. Dukungan ini tidak hanya merupakan tindakan negara, tetapi juga mencerminkan solidaritas masyarakat Indonesia yang kuat terhadap saudara-saudara di Palestina. Tidak hanya terbatas pada tingkat pemerintahan, solidaritas terhadap Palestina juga tercermin dalam aktivitas masyarakat Indonesia seperti penggalangan dana, demonstrasi, dan aksi solidaritas lainnya.Â
Indonesia menunjukkan prinsip politik yang kuat dalam menentang penjajahan dan mendukung hak-hak tiap bangsa, serta aktif dalam organisasi internasional. Dalam konteks Palestina, Indonesia mendukung kemerdekaannya dan mengambil langkah tegas untuk mencapai solusi dua negara (two-states solution) dalam konflik Israel-Palestina. Melalui partisipasi dalam PBB dan OKI, Indonesia memainkan peran aktif dalam upaya diplomasi.
Motivasi Indonesia dalam membela Palestina tercermin dalam persaudaraan dan solidaritas yang kuat antara kedua negara. Keyakinan akan keadilan, perdamaian, dan penentangan terhadap penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia pun diyakini Indonesia dan tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, Indonesia pun memiliki kewajiban moral sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Loyalitas Indonesia terhadap Palestina adalah bukti nyata dari komitmen teguh terhadap perdamaian dan keadilan global, serta harapan untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan penuh bagi rakyat Palestina.
Perwakilan Bu Retno Marsudi dalam Forum PBB & ICC sebagai Bentuk Implementasi dari PLNBA dan Pembukaan UUD 1945
Seiring perkembangan zaman, loyalitas persahabatan kedua negara bertumbuh semakin menguat. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan Indonesia membela kedaulatan Palestina melalui penugasan khusus yang dilaksanakan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di berbagai forum internasional.