Mohon tunggu...
Izzatiddiena NurSafira
Izzatiddiena NurSafira Mohon Tunggu... Foto/Videografer - no longer sitting on a high school bench

trust no one but Allah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Among Us, Sederhana dan Penuh Makna

3 Oktober 2020   17:49 Diperbarui: 3 Oktober 2020   17:57 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Among Us adalah game online multiplayer yang sedang berada di puncak popularitasnya. Among Us merupakan game berbasis Social Deduction, atau permainan yang mengungkap suatu peran atau villain dengan mengandalkan kerjasama game. Permainan yang dikembangkan oleh InnerSloth LLC ini berkisah tentang pesawat luar angkasa yang sedang melakukan perjalanan. 

Tetapi, didalam pesawat luar angkasa tersebut ada alien yang menyamar menjadi crew pesawat yang nantinya akan membunuh crew asli persawa luar angkasa tersebut. Nah, tugas dari crewmate adalah menemukan alien atau impostor sembari melakukan tugas. Apabila impostor telah terbunuh, maka crewmate menang. Tapi apabila impostor berhasil menyabotase atau membunuh lebih dari separuh crewmate, maka impostor akan menang.

Secara umum, game ini memang lebih sering dimainkan oleh remaja. Menurut pendapat Hanni dan Budhi (2015:36), bermain game mampu memberikan kesenangan, tantangan, dan menghilangkan stress terutama di masa pandemi seperti ini. Selain itu, bermain game strategi multiplayer sejenis ini juga melatih kerjasama antar individu.

Tapi tentu saja bermain game, game apapun secara berlebihan tidak baik dan merugikan bagi diri sendiri dan oranglain. Penggunaan game yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada mata, selain itu orang-orang yang terlalu sering bermain game biasanya menjadi ignorant terhadap lingkungan di sekitarnya.

Apakah Among Us dapat mempengaruhi perilaku pemainnya? Tentu saja bisa. Tidak hanya Among Us, semua game yang kita mainkan memiliki pengaruh bagi pemainnya. Apalagi anak-anak. Karena itulah anak-anak dianjurkan untuk tidak mengenal gadget dan sejenisnya karena selain mengakibatkan gangguan mata dan kecanduan, apabila tontonan mereka menjurus ke kekerasan, maka anak akan belajar tentang kekerasan. Tapi yaa, itu kembali ke diri masing-masing. Bagaimana cara kita menghandle diri sendiri dan orang lain untuk tidak berlebihan dalam bermain game, utamanya dalam berbuat segala sesuatu.

Kalau ada orang yang merasa tersinggung dalam memainkan game ini, hendaknya rasa tersinggungnya dihilangkan dalam kehidupan nyata. Karena bagaimanapun ini semua hanya permainan, bukan kenyataan. Kalaupun kita memang berperan menjadi impostor ya tidak apa apa. Kan hanya peran, tidak usah dibawa serius karena tujuan sebuah permainan diciptakan adalah untuk relaksasi saja.

Jadi inti dari artikel diatas adalah, permainan jangan dibawa terlalu serius, dan segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baikk.

Terimakasih sudah mau membaca, have a nice day everyoneee :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun