Mohon tunggu...
Izzatiddiena NurSafira
Izzatiddiena NurSafira Mohon Tunggu... Foto/Videografer - no longer sitting on a high school bench

trust no one but Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Gerak Melingkar atau Berputar pada Tari Sufi

29 Februari 2020   09:40 Diperbarui: 29 Februari 2020   09:45 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Sufi atau sufi whirling adalah tarian berisi meditasi aktif secara fisik yang berasal dari kalangan sufi (penyebutan untuk orang orang yang mendalami ilmu tasawuf). Tari ini dianggap sebagai bentuk mediasi para sufi baik laki laki maupun perempuan. Tari Sufi berisi gerakan berputar seraya mengangkat kedua tangan yang dilakukan selama berjam jam bahkan berhari hari. Oleh karena itu, penari tarian khas timur tengah ini harus memiliki fisik yang kuat.

Tari Sufi pertama kali dipopulerkan di wilayah Turki 13 abad yang lalu. Tarian ini diciptakan oleh Maulana Jalaludin Rumi yang kala itu ditimpa kesedihan karena guru besarnya meninggal. Ia kemudian mengekspresikan kesedihannya dengan berputar putar dan akhirnya menyadari bahwa manusia bersifat fana.

Gerakan berputar putar dalam Tari Sufi ini sebenarnya memiliki makna tersendiri, yakni untuk menemukan tujuan kehidupan dengan mencari dan merasakan Tuhan dalam gerakan berputar yang berlawanan dengan arah jarum jam. Penari Sufi harus terbebas dari semua emosi, kecuali kecintaan dan kerinduan mereka kepada Tuhan.

Meski gerakannya berputar putar tetapi faktanya, para penari Sufi tidak akan merasa pusing. Karena kunci dalam tarian ini adalah ketenangan, penghayatan makna tarian, dan memfokuskan pandangan. Yang tentunya sudah menjadi kebiasaan sehari hari para penarinya. Di Turki sendiri, ada banyak tempat wisata budaya yang dapat dikunjungi untuk menyaksikan secara nyata Tari Sufi ini.

Relasi antara Tari Sufi dengan ilmu fisika sendiri adalah gerak berputar yang mengacu pada gerak melingkar berkecepatan tetap. Merujuk pada Hukum Newton I, yakni hukum kelembaman, semua benda cenderung diam atau lembam jika tidak ada gaya yang bekerja atau jika benda tersebut melaju dengan kecepatan tetap. 

Secara fisika, para penari Sufi tidak akan merasa mereka sedang berputar dan tidak merasa pusing karena kecepatan berputar mereka tetap dan berulang ulang.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun