Fleksibilitas dalam Proses
Framework harus memberi ruang untuk adaptasi cepat tanpa membebani tim dengan birokrasi yang berat.
Fokus pada Nilai Bisnis
Semua inisiatif TI harus berorientasi pada penciptaan nilai nyata bagi bisnis, bukan sekadar formalitas kepatuhan.
Pengelolaan Risiko yang Proaktif
Dalam dunia agile, risiko harus dipandang sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki, bukan sesuatu yang selalu dihindari.
Kolaborasi Multidisipliner
IT governance harus mendorong keterlibatan lintas fungsi antara TI, bisnis, operasional, dan bahkan pelanggan.
Transparansi dan Akuntabilitas
Keputusan yang diambil harus jelas, didokumentasikan, dan dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pihak terkait.
Strategi Implementasi: Menghubungkan Framework dengan Agility
Mengimplementasikan IT governance yang mendukung agile business tidak bisa instan. Berikut beberapa langkah strategis:
Evaluasi Framework yang Ada
Analisis apakah framework saat ini mendukung kecepatan inovasi atau justru menjadi penghambat. Jika perlu, lakukan penyesuaian.Customisasi Framework
Jangan takut untuk mengadaptasi kerangka governance seperti COBIT atau ITIL agar lebih "ringan" dan sesuai dengan dinamika internal perusahaan.Menerapkan Prinsip Agile dalam Governance
Buat siklus governance yang iteratif: evaluasi, eksperimen, refleksi, dan perbaikan berkelanjutan.Memberdayakan Tim
Alih-alih mengendalikan semua keputusan di tingkat atas, berikan otonomi kepada tim untuk mengambil keputusan dalam batas yang telah disepakati.Mengintegrasikan Governance dengan Roadmap Digital
Pastikan bahwa setiap proyek digital memiliki peta jalan governance yang mendukung tujuan jangka pendek dan jangka panjang.