Suara Desa Krocok- Hasil olahan khas Desa Krocok dari jambu mete dipasarkan melalui kegiatan Expo Japah. Jumat (25/9)
Expo Japah yang berlangsung pada pukul 09.30 WIB hingga 16.47 WIB menjadi ajang pemasaran produk UMKM dan sebagai pementasan berbagai seni dari beberapa desa di Kecamatan Japah. Salah satunya produk jambu mete yang berasal dari Desa Krocok.
“Kegiatan ini menjadi ide kami sebab hal ini dapat menjadi jembatan pengenalan kepada mahasiswa terutama warga sekitar bahwa desa mereka terdapat UMKM dan seni daerah yang harus didukung.” Jelas Adif Fachrudin, Ketua Panitia Expo Japah sekaligus Koordinator Kecamatan Japah.
Mahasiswa yang berkontribusi dalam pemasaran produksi jambu mete, Maulida Fitri, juga menjelaskan dengan adanya kegiatan Japah Expo memberikan peluang bagi Desa Krocok untuk membangkitkan kembali produk UMKM.
“ Kegiatan positif ini menjadi peluang terhadap kembalinya produksi olahan jambu mete di Desa Krocok. Sebab produk jambu mete ini menyusut seiring waktu akibat beberapa faktor,” terang Maulida Fitri, Mahasiswi KKN di Desa Krocok.
Total produk yang dipasarkan di kegiatan Expo Japah adalah dua produk yakni jambu mete krispi dan sari rasa jambu mete dengan masing-masing produk 17 jambu mete krispi dan 14 sari rasa jambu.
Satu produk jambu mete krispi dihargai Rp. 6.000 dan sari rasa jambu Rp.7.000 perproduk. Dengan dukungan perangkat desa dan guru di Desa Krocok, olahan jambu mete dapat dengan cepat habis sebelum acara Expo Japah selesai.
“Harapan ke depannya, semoga UMKM yang ada di Blora terutama di Desa Krocok yang menganggap jambu mete sebagai limbah, yuk jadikan limbah ini sebagai potensi ekonomi agar buah yang segar ini tidak terbuang sia-sia,” sambung Maulida Fitri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H