Mohon tunggu...
izza Rifqiya
izza Rifqiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Negeri Kudus

Saya seorang mahasiswa yang tertarik untuk menjadi penulis konten. Saya mulai belajar menulis dengan menulis artikel di platform media. Lalu saat ini sayakuliah jurusan komunikasi dan sedang semester 7. Dan sampai saat ini saya masih aktif menulis di platform IDN Times dan Blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemasaran Olahan Jambu Mete Melalui Kegiatan Japah Expo

29 September 2023   23:12 Diperbarui: 29 September 2023   23:23 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara Desa Krocok- Hasil olahan khas Desa Krocok dari jambu mete dipasarkan melalui kegiatan Expo Japah. Jumat (25/9)

Expo Japah yang berlangsung pada pukul 09.30 WIB hingga 16.47 WIB menjadi ajang pemasaran produk UMKM dan sebagai pementasan berbagai seni dari beberapa desa di Kecamatan Japah. Salah satunya produk jambu mete yang berasal dari Desa Krocok. 

“Kegiatan ini menjadi ide kami sebab hal ini dapat menjadi jembatan pengenalan kepada mahasiswa terutama warga sekitar bahwa desa mereka terdapat UMKM dan seni daerah yang harus didukung.” Jelas Adif Fachrudin, Ketua Panitia Expo Japah sekaligus Koordinator Kecamatan Japah. 

Mahasiswa yang berkontribusi dalam pemasaran  produksi jambu mete, Maulida Fitri, juga menjelaskan dengan adanya kegiatan Japah Expo memberikan peluang bagi Desa Krocok untuk  membangkitkan kembali produk UMKM. 

“ Kegiatan positif ini menjadi peluang terhadap kembalinya produksi olahan jambu mete di Desa Krocok. Sebab produk jambu mete ini menyusut seiring waktu akibat beberapa faktor,” terang Maulida Fitri, Mahasiswi KKN di Desa Krocok. 

Total produk yang dipasarkan di kegiatan Expo Japah adalah dua produk yakni jambu mete krispi dan sari rasa jambu mete dengan masing-masing produk 17 jambu mete krispi dan 14 sari rasa jambu. 

Satu produk jambu mete krispi dihargai Rp. 6.000 dan sari rasa jambu Rp.7.000 perproduk. Dengan dukungan perangkat desa dan guru di Desa Krocok, olahan jambu mete dapat dengan cepat habis sebelum acara Expo Japah selesai.

“Harapan ke depannya, semoga UMKM yang ada di Blora terutama di Desa Krocok yang menganggap jambu mete sebagai limbah, yuk jadikan limbah ini sebagai potensi ekonomi agar buah yang segar ini tidak terbuang sia-sia,” sambung Maulida Fitri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun