Halo nama saya Ananda Izzan Rizaldy, saya mahasiswa dari universitas muhamadiyah malang, prodi agribisnis 2020. Di sini saya akan memberikan opini tentang jurnal yang sudah saya baca , opini yang dapat saya diberikan adalah Perekonomian merupakan salah satu bidang yang cukup penting dalam melihat konteks kesejahteraan masyarakat dan kondisi suatu negara. Ekonomi merupakan salah satu bidang kehidupan yang tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan dasar manusia.Â
Ekonomi merupakan istilah yang didalamnya mengandung berbagai macam aspek seperti usaha, bisnis, negara, kesejahteraan hingga keadilan dan kebijakan. Pentingnya sektor ini cukup berpengaruh terhadap nilai suatu masyarakat atau negara, bagaimana negara atau masyarakat dapat dinyatakan sebagai kelompok yang sejahtera, atau negara yang makmur.Â
Atau dikategorikan kedalam negara maju atau berkembang dimana indikator perekonomian merupakan unsur dasar yang mampu membentuk status sebagai negara. Sehingga tidak heran apabila sektor ekonomi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sasaran kebijakan dan upaya penataan serta pengelolaan agar tercipta hasil paling maksimal dari proses perekonomian yang dilakukan baik secara makro maupun mikro.
Hal ini lantas menjadikan perekonomian nasional juga berhadapan dengan persoalan penataan dan pengelolaan kebijakan dengan sasaran yang akan dituju kerapkali menghadapi kegagalan. Termasuk didalamnya kebijakan makro dalam mengatasi persoalan laju inflasi dan mengatasi deflasi.Istilah inflasi secara singkat dapat dipahami sebagai kenaikan harga barang-barang. Sedangkan menurut Boediono (2014) inflasi dijelaskan sebagai suatu kondisi kenaikan harga barang yang diawali oleh satu hingga dua barang yang berdampak terhadap kenaikan harga barang lain secara meluas.Â
Pengertian senada juga dijelaskan oleh Putong (2013) yang mengartikan inflasi sebagai kenaikan harga berbagai barang secara umum akibat dari ketidak sinkronan antara pengadaan barang seperti proses produksi hingga distribusi dengan pendapatan masyarakat dalam memenuhi proses konsumsi. Istilah inflasi ini merupakan suatu kondisi yang sesuai pengertian para ahli seperti diatas, sebagai suatu proses dimana terjadi kenaikan harga secara meluas pada berbagai barang terutama barang pokok, tetapi masyarakat memiliki pendapatan yang tidak seimbang dengan apa yang terjadi pada kenaikan harga tersebut. Sehingga ketidakseimbangan ini mampu mengakibatkan persoalan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi, serta dapat berdampak pada persoalan lainnya yang berdampak negatif seperti munculnya aksi kriminalitas dan ketidakstabilan sosial.
Perlu dicermati kembali bagaimana nilai inflasi ternyata menjadi indikator penting dalam melihat pertumbuhan ekonomi nasional. Inflasi tidak selamanya berorientasi buruk bagi sebuah perekonomian. Dalam kondisi inflasi yang terjaga di bawah harga 10% merupakan indikator yang dapat menunjukkan bagaimana pertumbuhan ekonomi yang terjadi dan berkontraksi terhadap nilai mata uang yang ada serta permintaan barang. Namun apa istilah lain yang cukup dikenal dalam sistem ekonomi nasional. istilah deflasi mungkin cukup umum disandingkan dalam melihat konteks inflasi.Â
Deflasi merupakan suatu kondisi terjadi penurunan harga akibat penambahan nilai mata uang dan pengurangan junam uang kertas yang beredar sehingga terjadi harga barang yang lebih murah beredar di pasaran (Priyono & Chandra, 2016). Umumnya deflasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan data beli mata uang yang nilainya pernah turun.
Deflasi sendiri sebagai proses penurunan harga komoditas menjadi bagian yang juga penting dalam melihat stabilitas inflasi pada suatu negara. Diketahui bahwa deflasi pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2019 dengan menurunnya harga komoditas makanan serta bumbu, dengan kata deflasi sebesar 0,27% (Silaban, 2019). Sedangkan pada akhir tahun 2022 lalu, Indeks Harga Konsumen mencatat terjadi deflasi sebesar 0,21 % untuk penilaian Month of Month (MoM)[1].Â
Kondisi deflasi ini cukup banyak terjadi terutama di masa pandemi Covid-19 yang pernah melanda pada tahun 2020 sampai 2022. Kondisi pandemi berpengaruh besar pada tingkat deflasi, akibat dari kebijakan pemerintah dalam strategi pangan pandemi yang berkait terhadap minat konsumen pada pembelian barang-barang.Meskipun deflasi merupakan salah satu indikator dalam melihat stabilitas inflasi dapat diwujudkan dengan penurunan angka inflasi agar tidak terlalu tinggi. Namun deflasi yang terjadi secara terus menerus berdampak terhadap aktivitas ekonomi,dengan kegiatan perekonomian yang tidak berjalan baik.Â
Deflasi Sebagai suatu indikator imana mata uang menguat dengan harga barang yang jauh lebih rendah, menempatkan produsen dan distributor pada kondisi kurang menguntungkan. Peredaran uang yang menguat pada harga barang yang rendah dapat merugikan pedagang. Hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab terjadinya perekonomian yang lesu dan kegiatan ekonomi yang kurang menguntungkan.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa makna inflasi dan deflasi dalam perekonomian nasional sama-sama mengambil peran penting dalam stabilitas ekonomi. Inflasi menjadi parameter penting ari bagaimana kebijakan ekonomi nasional direaksikan, dan dampaknya terhadap peredaran barang dan nilai mata uang. Sedangkan deflasi menjadi bagian dari inflasi yang dialami mengindikasi bagaimana inflasi berada dalam nilai yang stabil untuk menjamin perkeonomian yang baik dalams ebuah negara.Â