Subah, 25 Januari 2025 – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim I 2025 telah melaksanakan program kerja multidisiplin berupa edukasi mengenai bullying dan pernikahan dini bagi siswa-siswi SMP Islam Subhanah, Desa Subah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai dampak negatif perundungan serta risiko pernikahan di usia dini yang dapat memengaruhi masa depan mereka. Kegiatan ini merupakan hasil rekomendasi dari kepala desa sebagai respons terhadap meningkatnya angka pernikahan dini serta maraknya kasus kenakalan remaja di wilayah tersebut.
Edukasi ini dilakukan melalui penyuluhan interaktif yang melibatkan siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Para mahasiswa KKN menyampaikan materi dengan pendekatan menarik, seperti pemutaran video edukatif, diskusi kelompok, dan simulasi kasus, guna mempermudah peserta dalam memahami bahaya perundungan serta pentingnya menunda pernikahan hingga mencapai usia yang lebih matang.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 25 Januari 2025. Sesi pertama membahas definisi, berbagai bentuk, serta dampak bullying, baik secara fisik, verbal, maupun dalam bentuk cyberbullying. Siswa juga diberikan wawasan tentang cara menghadapi dan melaporkan tindakan perundungan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Beberapa siswa turut serta dalam berbagi pengalaman serta pandangan mereka mengenai kejadian perundungan yang pernah mereka saksikan atau alami.
Sesi berikutnya membahas fenomena pernikahan dini, mulai dari faktor penyebab hingga dampak negatifnya, baik dari segi kesehatan, psikologis, maupun sosial-ekonomi. Dalam sesi diskusi interaktif, siswa diajak untuk berpikir kritis mengenai pentingnya pendidikan dan kesiapan mental sebelum menjalani kehidupan berumah tangga.
Salah satu guru SMP Islam Subhanah, Bu Ulfa, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNDIP dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas edukasi yang diberikan. Ini sangat bermanfaat bagi siswa agar mereka lebih memahami bahaya bullying dan pernikahan dini. Kami berharap program serupa dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Seorang siswa, Satria, juga berbagi kesan positif setelah mengikuti kegiatan ini. “Saya sekarang lebih memahami bahwa bullying bukan sekadar bercandaan, tetapi bisa menyakiti orang lain. Selain itu, saya juga menyadari bahwa pernikahan dini dapat berdampak buruk jika belum ada kesiapan,” katanya.
Program edukasi ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKN UNDIP dalam meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu sosial yang krusial. Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, siswa-siswi SMP Islam Subhanah dapat menjadi agen perubahan yang lebih peduli terhadap lingkungan sosial mereka serta mampu mengambil keputusan yang lebih baik demi masa depan mereka.
Keberhasilan pelaksanaan program ini mendorong KKN UNDIP Tim I 2025 untuk terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai sekolah lain guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu sosial yang penting.
Penulis: Mahasiswa KKN UNDIP TIM I Desa Subah Kabupaten Batang
DPL: Dr.E. Drs. Hersugondo, M.M.