Mohon tunggu...
Yusril Haris
Yusril Haris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disintegrasi di Bumi Pertiwi

11 Maret 2018   11:54 Diperbarui: 11 Maret 2018   12:27 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: poliklitik.com

Semboyan Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda etetapi tetap satu jua, indonesia adalah negara satu-kesatuan yang pastinya memiliki perbedaan baik itu watak ataupun pemikiran. Namun, semua perbedaan itu tak dapat menggeserkan semboyan Indonesia untuk berpecah belah, akan tetapi di sebabkan berubahnya zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, Indonesia mengalami disintegrasi sosial, yaitu hilangnya persatuan bisa di katakan sebagai perpecahan.

Dalam Ilmu Sosiologi Disintegrasi di artikan sebagai terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil. Di dalam buku PKN semboyan Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda namun tetap satu jua, sekarang semua itu hanya omong kosong hanya fiktif belaka yang mana yang terjadi sekarang perpecahan penduduk namun bukan kesatuan penduduk, apakah ini yang dinamakan dengan Bhinneka Tunggal Ika?

Menurut kami, sekarang d Indonesia mengalami disintegrasi, iya disintegrasi, yang mana dulunya para tetangga setiap mereka bertemu pasti menyapa pada tetangga yang lain, sekarang mereka di sibukkan oleh kesibukan mereka sendiri dan yang paling utama pada gadget mereka masing-masing. 

Yang paling mecolok, bahwa Indonesia mengalami disintegrasi yaitu pada aliran kepercayaan mereka yang berbeda, dikarenakan aliran satu idak sama pemikirannya dengan aliran yang satu, mereka saling menyalahkan, mereka saling mengaku bahwa yang di percayainyalah yang paling benar, maka mereka saling menumpahkan darah. Juga yang mencolok yaitu pada suporter sepak bola.

Yang menjadi faktor penyebab disntegrasi bangsa adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi, kurangnya rasa toleransi sesama bangsa, campur tangan pihak asing dalam masalah bangsa. Selain faktor beredanya kebudayaan, penyebab disintegrasi bangsa Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus pada satu wilayah, sehingga menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan dari wilayah lain.

Inilah yang harus kita benahi sekarang, sebagai generasi bangsa yang mempunyai jiwa Nasionalisme kita harus mampu untuk mempersatukan kembali bangsa ini, agar kita sebagai warga negara Indonesia tidak dapat di adu domba oleh pihak lain. Mari kita buktikan semboyan Indonesia menjadi kenyataan, agar tidak hanya di pampang di buku sebagai pelajaran saja, namun di amalkan juga, supaya pencetus Bhinneka Tunggal Ika membuat semboyan tersebut ada gunanya, marilah kita kembali bersatu untuk mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi Negara yang lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun