Mohon tunggu...
izzaizzulhaq
izzaizzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Great Man

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bebas, Tapi Kemana Arahnya?

20 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kebebasan (Sumber: Website Download Gambar Kualitas Tinggi)

Kita sering dengar kata "bebas," tapi pernah nggak sih kita benar-benar mikirin apa arti kebebasan buat diri sendiri? Bebas itu kayak udara---nggak kelihatan, tapi penting banget buat hidup. Tapi, jangan salah, kebebasan juga bisa jadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, bebas itu bikin kita bisa eksplorasi tanpa batas. Mau jadi apa, mau ngelakuin apa, semuanya terserah kita. Orang-orang kreatif sering banget lahir dari ruang bebas ini. Liat aja gimana teknologi berkembang, seni jadi makin liar, atau bahkan cara orang berbisnis makin out of the box. Semua itu dimulai dari rasa ingin bebas buat nyobain hal baru.

Tapi, bebas juga bisa bahaya kalau nggak punya arah. Banyak orang yang bilang, "Aku cuma ngikutin kata hati," tapi ujung-ujungnya malah tersesat karena nggak punya tujuan yang jelas. Bebas tanpa batasan itu kayak nyetir mobil di jalan yang nggak ada rambu-rambunya---akhirnya kamu cuma muter-muter tanpa tahu mau ke mana.

Kuncinya, bebas itu harus punya tujuan. Kebebasan bukan cuma soal ngelakuin apa yang kamu mau, tapi juga tentang ngerti kenapa kamu mau ngelakuin itu. Jadi, bebaslah dengan bijak. Karena kebebasan sejati adalah ketika kamu bisa jadi dirimu sendiri, sambil tetap peduli sama dampak yang kamu kasih ke dunia.

Bebas bukan sekadar kata, tapi perjalanan. Nikmatin prosesnya, tentukan arahnya, dan jadilah pribadi yang bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun