Coronavirus merupakan keluarga besar dari jenis virus yang berakibat munculnya penyakit baik itu dimulai dari gejala yang ringan hingga gejala yang berat. Sekurang-kurangnya tedapat dua macam coronavirus yang ditemukan berakibat memunculkan penyakit hingga berakibat mendatangkan gejala berat seperti penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) merupakan penyakit spesies baru yang sebelumnya sama sekali tidak teridentifikasi pada manusia. Gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas merupakan gejala umum infeksi Covid-19. Dengan masa inkubasi lazimnya 5- 6 hari serta masa inkubasi terpanjang selama 14 hari. (KementrianKesehatanRI, 2020)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 24 Maret 2020 mencetuskan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Covid-19. Berdasarkan Surat Edaran tersebut maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar di sektor pendidikan dilaksanakan secara online atau kita sebut istilahnya dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).Â
Glossary of eLearning Terms mengemukakan bahwa e-Learning merupakan sebuah sistem pendidikan yang memanfaatkan aplikasi elektronik sebagai upaya dalam menyukseskan  belajar mengajar dengan media Internet,  jaringan komputer, maupun komputer stand alone. Maka dari itu, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa e-Learning memanfaatkan sebuah perangkat elektronik sebagai media pendukung dalam suatu proses kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan internet dalam sebuah kegiatan belajar mengajar bukanlah sesuatu yang baru dan asing karena dasarnya intenet telah sering dimanfaatkan sebagai salah satu referensi pembelajaran.
Namun, di sisi lain mesti dipahami bahwa terdapat masalah dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini yaitu ketidaksiapan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran tersebut. Peralihan sistem belajar konvensional menuju sistem pembelajaran online tejadi secara mendadak, tanpa sebuah persiapan yang memadai. Kegelisahan tehadap pembelajaran online tampak terlihat di depan mata, perlu persiapan matang mengenai aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dan bahkan diperbaiki. Seperti halnya yang tepenting dan paling utama yaitu jaringan internet yang tersedia dan tegolong stabil, kemudian piranti pendukung yaitu komputer yang mumpuni, aspek pendukung lain yaitu aplikasi dengan platform yang bersahabat digunakan baik bagi kalangan pemula maupun kalangan ahli, serta aspek yang terlihat sepele namun juga bersifat mendukung yaitu penyuluhan secara daring yang bersifat efektif, efisien dan berkelanjutan kepada segenap pihak tekait sektor pendidikan. Poin pentingnya yaitu kesiapan tenaga pendidik dalam mempersiapkan diri untuk menguasai aplikasi pembelajaran online sehingga tenaga pendidik dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran online secara optimal.(Aditia Rigianti, 2020)
Terdapat beragam media yang dimanfaatkan untuk pembelajaran daring. Beragam platform telah lama menawarkan jasa ini. Katakanlah misalnya Google Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang Guru, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365 for Education, Sekolahmu, Kelas Pintar. Itulah yang disebut sebagai platform microbloging (Basori, 2013). Tetapi tentu memerlukan jangka waktu untuk mengkaji sistem belajar melalui platform pembelajaran daring tersebut. Selain itu, terdapat pula media video call yang dapat mewujudkan guru dan siswa berkomunisi secara tatap muka meskipun di berbeda lokasi seperti Zoom Meeting, Google Duo, Skype bahkan terbaru Facebook Messenger, WhatsApp dan sejenisnya dapat digunakan. Tetapi ini memerlukan kuota internet yang cukup besar dan stabil. Artinya, pada beberapa wilayah penyelenggaraan pembelajaran daring terbilang sulit, karena terhalang oleh gangguan kondisi jaringan internet yang lemah bahkan hingga tidak ada.
Bedasarkan hal tersebut maka itu menjadikan suatu masalah dalam berjalannya proses pembelajaran daring. Maka demi kemudahan semua belah pihak maka dimanfaatkanlah media digital yang sudah tidak asing di kalangan orangtua dan siswa sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar yaitu platform Whatsapp. Penggunaan platform Whatsapp sebagai salah satu media digital yang memiliki peran untuk menggantikan media pembelajaran di era pandemi covid-19 ini seringkali dimanfaatkan oleh siswa tingkat Sekolah Dasar. Mengingat bahwa whatsapp merupakan media digital yang tidak lagi asing bagi kalangan guru, orangtua maupun siswa itu sendiri.(Daheri et al., n.d.)
Pemanfaatan teknologi informasi serta media digital sangat menolong proses pembelajaran jarak jauh di saat era pandemi virus corona covid-19 sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal. Saat ini kemajuan teknologi informasi serta media digital berkembang secara pesat, internet dapat memperantarai siswa dengan guru melalui laman e-learning, whatsapp group, google classroom ,google document atau google form, serta video conference.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia Rigianti, H. (2020). KENDALA PEMBELAJARAN DARING GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANJARNEGARA. In Elementary School (Vol. 7, Issue 2). https://journal.upy.ac.id/index.php/es/article/view/768
Daheri, M., Juliana, J., Deriwanto, D., Basicedu, A. A.-J., & 2020, Â undefined. (n.d.). Efektifitas whatsapp sebagai media belajar daring. Jbasic.org. Retrieved December 1, 2020, from http://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/445
Hutami, M. S., & Nugraheni, A. S. (2020). Metode Pembelajaran Melalui Whatsapp Group Sebagai Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada PAUD di TK ABA Kleco Kotagede. Paudia: Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 9(1), 126–130.