Edukasi Sapi Perah di Dusun Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
BolangDapat meneguk segelas susu sapi murni secara langsung di tempat ternaknya memiliki kenikmatan tersendiri. Kita dapat menikmati  susu yang masih hangat dengan mencium aroma sapi yang khas di sekitar kita. Wejangan makanan ringan dan dua teko penuh susu hangat membayar lelahnya ngebolang dari mulai kepanasan hingga kedinginan di tengah pegunungan.
Sapi perah adalah sapi yang di budidayakan secara masif dan khusus agar sapi dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar. Peternakan sapi dapat berupa peternakan besar yang bersifat komersial atau hanya berupa ternak rakyat. Di Dusun Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ternak sapi perah merupakan mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat. Pemerahan sapi dapat dilakukan dengan cara manual atau pun dengan menggunakan mesin (vacuum).Â
Dalam sehari peternak dapat memerah susu sapi sebanyak dua kali, pada saat pagi hari dan sore hari. Satu kali proses pemerahan dapat menghasilkan kurang lebih 17-20 liter dan biasanya akan menghasilkan lebih banyak susu setelah sapi betina melahirkan.Â
Umumnya, penduduk Dusun Brau menjeniskan sapi jantan sebagai sapi pedaging dan jenis betina sebagai sapi penghasil susu. Sapi jantan dan betina di tempatkan pada kandang yang terpisah, sapi betina dikawinkan dengan cara kawin suntik atau yang biasa disebut dengan IB (Inseminasi Buatan). Tujuan kawin suntik pada sapi perah adalah untuk memperbaiki mutu genetika ternak. "Ketika sapi dikawinkan secara alami, sapi jantan cenderung lebih agresif dan tidak menutup kemungkinan dapat menyakiti sapi betina, bahkan pernah mengamuk sampai kandang ternak hampir roboh." Ujar salah satu anggota koperasi sapi perah Dusun Brau Mba Wulan (27/04).
Untuk meningkatkan produktivitas susu, para peternak memberikan asupan nutrisi pada sapi-sapi mereka. Komposisi yang digunakan sebagai nutrisi biasanya berupa wafer atau biscuit yang sudah kadaluwarsa dan sudah menjalani proses penggilingan. Selain wafer dan biscuit, penduduk Dusun Brau juga menggunakan bekatul, KU (kotoran ulat), dan juga mineral.