Mohon tunggu...
M Izza Hilmi Irfa'i
M Izza Hilmi Irfa'i Mohon Tunggu... -

Bergerak ke depan untuk menuju masa depan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Inspirasi dengan Tetangga Sebelah

27 September 2016   13:33 Diperbarui: 27 September 2016   13:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ampunan, berkah dan hidayah dari Allah Swt. tetap senantiasa diberikan kepada seluruh umat manusia yang ada di Bumi ini. Begitulah gambaran yang bisa ungkapkan dibulan Ramadhan kemarin. Bulan yang sangat spesial bagi muslimin seluruh dunia daripada bulan – bulan yang lain. Banyak sekali orang yang berbondong-bondong untuk memeriahkan bulan Ramadhan kemarin.

Bulan Ramadhan jika diperumpamakan seperti kita menservice motor, sebab baik tidaknya suatu motor ketika usai diservice tergantung dari service yang kita kerjakan. Jadi, jika kita beramal baik sebanyak-banyaknya maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu pula sebaliknya, jika kita sedikit mengerjakan amal kebaikan, maka hasil yang kita dapat kurang memuaskan.

Ada cerita lain juga yang menginspirasi bagi saya di bulan Ramdhan kemarin. Yaitu, tetangga saya namanya adalah Eko(23) yang notabenenya berasal dari keluarga kristiani meminta saya untuk mengajari dia membaca Al – Qur’an. Awalnya saya agak terkejut karena tidak menyangka. Perlahan saya bertanya kepadanya, "Apakah kakak ingin belajar Al -Qur'an?".

Dia menjawab,"Iya, aku ingin benar-benar belajar tentang agama Islam dan aku ingin memulainya dengan belajar Al - Qur'an terlebih dahulu, karena ketika kamu membaca Al -Qur'an dengan merdu sungguh indah didengarkan. Kemudian akupun memulain untuk mengajari dia belajar Al - Qur'an “Kak, Belajarnya dari IQRA’ dulu ya? soalnya ini adalah buku dasar untuk belajar Al - Qur'an”. Dia pun menjawab “Iya dek, aku siap memulai belajar Al -Qur'an dari dasar sekalippun”.

Aku pun mengajarinya setiap hari sehabis sholat 'ashar dan sholat isya'. Awalnya saya agak canggung juga, karena dengan usianya yang sudah menganjak dewasa dan juga saya belum agak yakin dia sudah masuk islam apa belum, saya pun pantang menyerah untuk menyiarkan agama islam  walaupun dimulai dari hal-hal kecil.

Perlahan namun pasti dia pun sudah agak lancar melafadzkan huruf-huruf hijaiyah yang ada di buku IQRA’. Lalu, saya menyuruh dia untuk membaca dua syahadat untuk masuk agama Islam dan dia pun setuju dengan apa yang saya perintahkan. Saya menganjurkan kepadanya untuk sholat di rumah kakak saya, karena takutnya nanti jika orang tua nya tahu mungkin akan dimarahi. Mungkin itulah sedikit pengalaman yang bisa saya ceritakan, semoga bermanfaat.

“JANGAN MEMANDANG ORANG DARI STATUS AGAMANYA SAJA, KARENA BELUM TENTU KITA TAHU APA ISI DARI HATI NURANINYA YANG TERDALAM. BULAN RAMADHAN MERUPAKAN BULAN YANG PENUH DENGAN BERKAH DAN JUGA HIDAYAH YANG DITUJUKAN BUKAN HANYA UNTUK ORANG MUSLIM SEMATA, BAIK NON MUSLIM PUN JUGA ADA YANG MENDAPATKAN HIDAYAH SEPERTI CERITA DI ATAS”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun