Mohon tunggu...
Izzah Fikriyyah F
Izzah Fikriyyah F Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Peserta Didik Karakteristik Perkembangan Moral

26 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 26 Juli 2024   15:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Secara etimologis, kata "moral" berasal dari bahasa latin yaitu "mores" yang merupakan "adat kebiasaan". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "moral" merupakan "akhlak, budi pekerti,atau susila". Istilah moral, moralitas, ataupun etika mengandung arti yang sama karena ketiganya sama-sama membahas tentang aturan manusia dalam bertingkah laku berdasarkan konteks yang dibutuhkan oleh lingkungan.

Kata moral seringkali dihubungkan dengan benar atau salah. Ketika individu ingin mengukur apakah perilaku itu benara atau salah, maka tolak ukur yang digunakan adalah moral. Moral indetik dengan norma atau nilai-nilai yang ada pada masyarakat tertentu. Terdapat kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan.

Pengertian perilaku moral secara umum adalah perilaku yang sesuai dengan standar moral dari kelompok sosial tertentu. perilaku moral ini dikendalikan oleh konsep. Konsep moral terbentuk dari peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. jika ada perilaku moral pastilah terdapat perilaku tak bermoral dan amoral. Perilaku tak bermoral merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial atau konsep moral yang diakui masyarakat. Sedangkan perilaku amoral atau non moral merupakan perilaku yang ditampilkan karena ketidakacuhan terhadap harapan kelompok sosial dan bisa saja terjadi karena orang tersebut belum memahami peraturan atau ketentuan moral yang ada dalam lingkungan tersebut atau tidak sengaja dilakukan.

Perilaku moral negatif anak termasuk dalam kelompok perilaku amoral karena anak belajar memahami peraturan yang berlaku dalam masyarakat. contohnya ketika anak bertamu ke rumah orang anak langsung duduk di atas meja selayaknya di rumah sendiri anak berlaku seperti itu karena anak belum memahami dan belum tahu peraturan atau tata krama bertamu kerumah orang. setelah orang tua memberitahu bahwa apa yang dilakukan anak tidak benar makaanak seharusnya tidak boleh melakukan hal yang sama sewaktu bertamu. Namun, jika perilakunegatif tersebut tetap diulangi maka tindakan anak tidak dapat dikatakan sebagai perilaku amoral lagi tetapi perilaku tidak bermoral.

Pada usia anak 6 tahun sampai dengan remaja baik pada masa anak laki-laki maupun perempuan belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kelompok. dengan demikian nilai-nilai atau kaidah-kaidah moral sebagian besar ditentukan oleh norma- norma yang ada dalam lingkungan kelompoknya. Pada anak usia 10 sampai 12 tahun anak dapat mengetahui dengan baik alasan-alasan atau prinsip-prinsip yang mendasari aturan kemampuannya sudah berkembang sehingga mampu membedakan macam-macam nilai moral serta menghubungkan konsep-konsep moralitas mengenai kejujuran hak milik keadilan dan kehormatan.

Pada masa mendekati remaja anak sudah mengembangkan nilai moral sebagai hasil pengalaman moralnya dengan anak lain nilai ini sebagian akan menetapkan sepanjang hidup dan akan mempengaruhi tingkah laku anak sebagaimana hal ini terjadi pada masa kanak-kanak.Sebagian lagi sedikit demi sedikit mengalami perubahan karena hubungan-hubungan dengan lingkungannya sehingga menimbulkan konflik-konflik karena nilai-nilai moral lingkungan yang berbeda dengan nilai-nilai yang sudah terbentuk pada diri anak.

  • Perkembangan Peserta Didik

Banyak ahli psikologi maupun ahli pendidikan mendefinisikan perkembangan dengan berbagai cara sesuai keilmuan yang dimilikinya. Namun, semua pendapat tentang perkembangan dapat disimpulkan berupa perubahan seseorang ke arah yang lebih maju, dewasa, atau lebih matang. Nana Syaodih (2009) menyimpulkan bahwa perkembangan itu adalah penyempurnaan dan peningkatan fungsi secara kualitas. perubahan ke arah yang lebih maju di sini tidak serta merta semudah membalikkan kedua telapak tangan, tetapi perubahan selalu melalui suatu proses. Oleh karena itu, sebagian besar ahli membicarakan perkembangan berkaitan dengan prosesnya. Manusia adalah makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual. Sejak masih dalam kandungan, manusia merupakan kesatuan psikofisis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara seksama. Apalagi di dunia pendidikan atau di sekolah hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pendidik dalam rangka memfasilitasi peserta didik untuk lebih baik. Dengan kata lain, dalam mengaplikasikan perkembangan tidak boleh pilih kasih atau diskriminasi terhadap peserta didik. Dengan demikian, perkembangan itu merupakan suatu deretan perubahan yang tersusun dan berarti yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu tertentu. perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. perkembangan juga merupakan proses yang sifatnya menyeluruh atau holistic mencakup proses biologis kognitif dan psikososial.

  • Teknis, Faktor, dan Cara Memberikan Pelajaran Moral pada Anak Sekolah Dasar (SD/MI)

 Teknis untuk menginternalisasi nilai moral pada anak, yaitu sebagai berikut.

1. Beri kesempatan anak untuk ikut serta atau terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan harapan kelompok sosialnya.

2. Kembangkanlah keinginan untuk melakukan hal yang benar dan menghindari yang salah.

3. Ikut bertindak untuk kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun