Mohon tunggu...
Ni'mah Izzah
Ni'mah Izzah Mohon Tunggu... -

berusaha melakukan yg terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

(Ust) Solmed-April vs Komodo

11 November 2011   23:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:46 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ritual pagi hari saya usai shalat subuh dan tadarus al quran adalah menonton tv bersama keluarga sambil menikmati camilan ringan. Acara yg kami tonton biasanya adalah pengajian, penyegar rohani. Kami lebih memilih ustad yang anteng, tak neko-neko, yg terkesan kuno cara penyampaiannya, namun esensinya lebih berbobot.

Mengantisipasi selera dan kebutuhan pemirsa yg beragam..beberapa stasiun tv mengemas ceramah dg format beraneka pula. Selanjutnya, bisa ditebak, bermunculanlah para dai dengan trademark masing-masing, yang menurut pengamatan saya menurunkan kualitas pengajian, menjadikan pengajian sebagai hiburan. Mediapun menangkap peluang besar dibalik tingginya animo masyarakat terhadap para ustad. Bukan hanya mencari format acara yang lain dari yang lain, bahkan kehidupan pribadi sang ustad di eksploitasi sedemikian rupa untuk menaikkan rating acara gosip.

Kembali ke rutinitas pagi saya. Hari ini, saya memilih mengisi pagi dengan menumpahkan kegelisahan saya di sini, daripada menonton tv. Bisa dipastikan, Semua acara gosip pagi ini akan menampilkan prosesi akad nikah ustad yg saya sebut namanya di judul atas sebagai sajian utama. Saya heran berjuta heran, media mengemas pernikahan itu seolah peristiwa itu adalah sebuah peristiwa yang bisa mengubah sejarah bangsa kita. Lebih penting daripada pemberitaan tentang perkembangan penanganan kasus suap Nazaruddin, kasus freeport yg mengeruk kekayaan kita, tentang prestasi atlet kita di SEAG..oia, juga tentang kabar ibu Nunun Nur Baeti, ibu Andi Nur Patti, dan masalah lain yang jauuuuh lebih penting.

Mungkin ini karena kita sedang jenuh melihat kondisi bangsa yg sedang terpuruk, media menawarkan solusi dengan tayangan-tayangan yang absurd, dan kita senang hati menerimanya.

Kalaupun akhirnya kini saya memencet tombol power tv di depan saya...itu jelas bukan karena ustad di atas..namun karena saya sangat ingin tahu hasil vote komodo yang diumumkan kemarin. Ayo dukung komodo!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun