Nama: Izzah Millati
NIM: 181330000331
Kelas: 6 PGSD A3
Makul: Pendidikan Inklusi
   Pendidikan Inklusif Menurut Takdir Ilahi (2017) pendidikan yang memberikan layanan terbuka  bagi SIAPA SAJA yang memiliki keinginan untuk mengembangkan potensi secara optimal. Mengapa Harus Pendidikan Inklusif ? Melalui pendidikan inklusif anak special didik bersama-sama anak lainnya untuk mengoptimalkan segenap potensi dan keterampilannya.
Tujuan dari Pendidikan Inklusif adalah Memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bermutu dan mewujudkan pendidikan yang tidak diskriminatif.
Alasan Penting adanya Pendidikan Inklusif adalah Â
1. Mendapatkan pendidikan berkualitas
2. Memajukan masyarakat demokratis dan adil
3. Belajar hidup bersama
4. Mengembangkan profesionalisme guru.
Tetapi kejadian yang ada dilapangan masih ada stigma negatif pada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) sehingga menimbulkan kontroversi pendidikan inklusif (Pro Kontra).
 Alasan Pro karena disebabkan Belum banyak bukti empiris yang mendukung asumsi bahwa layanan pendidikan khusus diberikan di luar kelas reguler menunjukkan hasil yang lebih positif bagi anak. Biaya sekolah khusus relatif lebih mahal dari pada sekolah umum. Sekolah khusus mengharuskan penggunaan label berkelainan yang dapat berakibat negative. Banyak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang tidak memperoleh pendidikan karena tidak tersedia sekolah khusus yang dekat. Anak berkelainan harus dibiasakan tinggal dalam masyarakat bersama masyarakat lainnya.
Sedangkan adanya Alasan Kontra adalah karena Sekolah reguler belum siap menyelenggarakan pendidikan inklusif karena keterbatasan sumber daya pendidiknya. Tidak semua orang tua menghendaki anaknya yang berkebutuhan khusus berada di kelas regular. Peraturan perundangan yang berlaku mensyaratkan bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Â disediakan layanan pendidikan yang bersifat kontinu. Kenapa masih diperdebatkan padahal ia merupakan pendekatan yang paling inovatif diantara sistem segregatif dan integrasi.
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H