Mohon tunggu...
Tinta Merah
Tinta Merah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Meningkatkan literasi

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYYAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PK IMM Ushuluddin FIAD: Analisis Sosial Bentuk Kepedulian Kader Terhadap Perkembangan Dakwah di Solokuro

10 Maret 2023   06:33 Diperbarui: 10 Maret 2023   06:34 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan masyarakat Solokuro (dok. pribadi)

Lamongan - PK IMM Ushuluddin (FIAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya menyelenggarakan perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) di MTS Muhammadiyah 13 Solokuro Lamongan pada Jumat-Ahad (3-5/3/2023), bertajuk "Membentuk Militansi Kader yang Transformatif Profetik".

Ahad, 5 Maret 2023 Tim Instruktur dalam kegiatan tersebut menginstruksikan peserta Darul Arqam Dasar melakukan analisis sosial terhadap perkembangan dakwah zaman sekarang, guna mengaplikasikan salah satu materi pada acara tersebut. 

Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Solokuro, Hj. Nafiyah mengatakan bahwa, "Metode dakwah Rasulullah yang masih relevan diterapkan di masyarakat Desa Solokuro adalah metode dakwah secara terang-terangan yaitu melalui kajian".

"Mayoritas Masyarakat Solokuro berprofesi sebagai petani, sehingga waktu efektif bagi masyarakat untuk melakukan kajian adalah malam hari," tutur Jasmonah (salah satu warga setempat).

Wawancara dengan ketua 'Aisyiyah Desa Solokuro (dok. pribadi)
Wawancara dengan ketua 'Aisyiyah Desa Solokuro (dok. pribadi)

Hj. Nafiyah menuturkan, "kajian dilakukan sebanyak tiga kali dalam sepekan oleh Bapak-bapak Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Ibu-ibu Pimpinan Ranting 'Aisyiyah dan beberapa Organisasi Otonom Muhammadiyah yang ada di Solokuro, diantaranya Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul 'Aisyiyah".

Ketua Tim Kelompok 2 yang bernama Elis Nurlinda mengatakan, "Berdasarkan wawancara yang telah kami laksanakan, metode dakwah melalui kajian sangatlah efektif dilakukan di Desa Solokuro, dikarenakan masyarakat sangat antusias mengikuti kajian tersebut".

Namun, jika metode tersebut tidak diimbangi inovasi baru, dikhawatirkan dapat menimbulkan rasa jenuh lantaran jarak antar kajian terlalu berdekatan. Disisi lain, mubalig yang mengisi kajian tersebut dari tokoh masyarakat yang ada di Desa Solokuro itu sendiri.

Oleh karena itu, kami berkoordinasi dengan ibu Hj. Nafiyah terkait narasumber kajian bisa didatangkan dari luar desa, agar dapat mengurangi rasa jenuh jamah terhadap kajian rutin yang dilaksanakan, dan diharapkan dapat menarik jamaah lebih banyak lagi dalam mengikuti kajian. Kami yakin kajian akan terus berlanjut, karena Pimpinan Ranting Muhammadiyah Solokuro memiliki fasilitas yang memadai untuk keberlanjutan kajian tersebut.

Editor: Alyvia Farda Humairo'

Penulis: Nurlinda, Elis, Achmad Lucky Ferdiansyah, Mochammad Idris, Syafi'uddin, dan Rizalman Ndata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun