UMKM madu mengalami masalah dalam proses panen akibat penggunaan metode pengasapan manual yang tidak efisien, berisiko kesehatan, dan tidak ramah lingkungan. Ketidakmampuan ini menghambat produktivitas dan daya saing di pasar. Upaya ini didukung dengan pembuatan alat teknologi tepat guna yang dimana menggunakan alat pengasapan elektrik. Metode pelaksanaan program melibatkan pendekatan digital, desain kreatif, dan penggunaan bahan ramah lingkungan untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan. Hasilnya, usaha Pak Hartono kini lebih mudah dalam melakukan kegiatan memproduksi madu karena adanya alat pengasap elektrik yang modern. Kemudian dapat meningkatkan efisiensi produksi madu, berdampak positif pada lingkungan. Secara keseluruhan, penerapan pengasapan madu elektrik tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil panen tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha UMKM Pak Hartono dalam menghadapi tantangan di pasar. Sebagai luaran dari program ini, berbagai materi publikasi telah dihasilkan, seperti video pendek, artikel ilmiah, opini di Kompasiana, poster, serta berita di media massa. Rekomendasi ke depan meliputi pengembangan strategi pemasaran yang lebih intensif, serta peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Kata kunci: [].
PENDAHULUAN
UMKM madu memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian lokal, terutama melalui produksi madu sebagai produk bernilai tinggi. Namun, banyak pelaku usaha menghadapi tantangan signifikan dalam proses panen, yang masih mengandalkan metode pengasapan manual. Metode ini tidak hanya memakan waktu dan tidak efisien, tetapi juga berisiko bagi kesehatan pekerja dan tidak ramah lingkungan. Akibatnya, produktivitas usaha sering kali terhambat, sehingga menurunkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dikembangkan sebuah alat pengasapan elektrik berbasis teknologi tepat guna. Alat ini dirancang dengan pendekatan digital, desain inovatif, dan pemanfaatan bahan yang ramah lingkungan untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan. Implementasi teknologi ini telah memberikan dampak positif, terutama bagi usaha madu milik Pak Hartono. Penggunaan pengasap elektrik memungkinkan proses panen dilakukan lebih efisien, mengurangi emisi asap, dan meningkatkan kualitas hasil produksi.
Penerapan teknologi modern ini juga memberikan peluang bagi UMKM untuk bersaing lebih efektif dengan produsen madu lain yang telah mengadopsi inovasi serupa. Selain itu, berbagai materi publikasi, seperti video pendek, artikel ilmiah, dan berita di media massa, turut dihasilkan sebagai bagian dari program ini, yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan usaha sekaligus mempromosikan solusi inovatif kepada khalayak luas. Dengan potensi pertumbuhan yang terus meningkat, langkah strategis seperti pengembangan kapasitas produksi dan pemasaran intensif menjadi rekomendasi untuk memperkuat posisi UMKM di pasar madu yang semakin kompetitif.
METODE PELAKSANAANÂ
Pendekatan Penelitian
Metode kegiatan yang dilaksanakan berupa metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu wawancara, diskusi, observasi permasalahan, partisipasi aktif dan dokumentasi, dimana pelaksanaan ini berasal dari mahasiswa bersama Bapak Hartono selaku pemilik UMKM Ternak Lebah.
Waktu dan PelaksanaanÂ
Lokasi pelaksanaan pengabdian KKN Regular Sub-Kelompok 3 adalah Dusun Podorejo RT.01, RW.01, Balai Dusun Podorejo, Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 61374, sebagai target yang dijadikan mitra oleh Sub Kelompok 3. Metode pelaksanaan dalam program ini adalah dengan mempelajari dan juga menganalisis masalah yang ada pada UMKM Bapak Hartono yaitu kurangnya efisiensi dan kurang aman pada metode pengusiran lebah pada pemanenan madu. Waktu pelaksaan pengabdian KKN ini dilaksanakan mulai dari tanggal 12 Januari s/d 23 Januari 2025 .