Mohon tunggu...
Hayat Fakhrurrozi
Hayat Fakhrurrozi Mohon Tunggu... -

Izoruhai hanyalah nama kecilku. Nama ini pun saya gunakan dalam beberapa blog. Izoruhai, tak lain sosok lelaki biasa kelahiran Cirebon, tahun 1976 silam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Tempat Menghamparkan Sajadah

30 Juli 2010   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Wajar memang, jika negeri ini disebut-sebut sebagai negeri sejuta masjid. Pasalnya setiap sudut ruang kota hingga kampung dengan mudah fisik ‘masjid’ itu bisa ditemui. Termasuk musholah, sebutan lain dari masjid karena ukuran bangunan dan peruntukannya yang lebih sempit dibanding masjid tentunya.

“Ah… kenapa hotel segede gini musholanya nyempil dah gitu kecil lagi,” Itulah kiranya pendapat beberapa temen yang saat hendak menunaikan kewajiban kepada Allah Subhanahu Wtaa'ala yang membuat alam dan seisinya ini. Namun apa boleh buat, ibadah tetep harus ditegakkan, dimana pun dan kondisi apapun. Wah… ini sekalian nyentil saya biar selalu inget ama yang maha Kuasa. Pada kesempatan liputan yang terkadang waktunya di menjelang atau ditengah-tengah waktu sholat membuat kelimpungan untuk mencari lokasi keberadaan mushola itu.

Dan tak heran bila Indonesia dengan 240 juta jiwa penduduknya yang mayoritas beragama muslim membutuhkan keberadaan masjid/mushola itu. Dimana pun. Tak sebatas di pemukiman perumahan di kota maupun di kampung. Bentuk fisik masjid/musholah itu pun kini dapat ditemui di gedung perkantoran baik instansi pemerintah maupun swasta. Pun dengan di hotel biasa hingga berbintang lima. Terlebih di kawasan pusat perbelanjaan mulai dari pasar tradisional hingga yang modern, semisal mal, baik yang kelas bawah hingga kelas wahid. Meski keberadaanya terkadang banyak mengundang tanya. Termasuk saya, mungkin Anda juga? Ya, terkadang masjid/musholah itu dihadirkan dengan begitu ‘wah’ atau biasa-biasa saja. Bahkan ada yang ala kadarnya saja –yang penting ada.

Dari sinilah, sepanjang saya menyambangi baik dalam rangka menjalankan tugas atau sekedar jalan-jalan sebisa mungkin menyempatkan mengamati dan jika berkesempatan membidiknya sekedar untuk memperkuat gambaran yang ada. Jadi apa yang saya gambarkan dalam setiap kesempatan menyambangi masjid/mushola yang dimaksud adalah hanya sekedar pendapat pribadi saya.

Tulisan seputar masjid/musholah ini saya tulis sejak awal 2006, khususnya musholah yang ada di sekitar hotel, gedung dan mal. Untuk bisa menyimak informasi tersebut, sahabat-sahabat bisa mengunjungi blog dimana tempat saya menorehkan hasil pengamatan seputar fasilitas ibadah tersebut di sini. Semoga upaya untuk menginformasikan keberadaan 'rumah ibadah' tersebut sedikit membantu bagi para sahabat yang tengah bertandang atau secara kebetulan tengah berada di kawasan tersebut. Semoga berkenan...

Dan paling tidak inilah hasil pengamatanku dalam menjejaki nikmatnya dunia di musholah/masjid yang bertebaran di pemukiman, gedung perkantoran, hotel dan mal tentunya. Mohon maaf jika tidak berkenan. Dan saya akan sangat berterima kasih bila ada pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini sudi untuk mengkonfirmasikan bila ada sesuatu yang salah dalam beberapa tulisan seputar masjid/musholah yang di maksud. Selamat mengamati…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun