Pagi ini... Ketika hendak menuju ke masjid untuk solat ied el adha, saya melewati jalan gang yang kebetulan ada mushola yang akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban selepas solat ied. Di pinggir jalan sebelah mushola, di sana sudah terikat satu sapi di tiang listrik.
Sapi yang terikat di tiang listrik itu menangis dan air matanya terlihat jelas mengalir dari kedua matanya. Takbir yang berkumandang dari toa-toa masjid membuat hati pilu dan terenyuh menyentuh. Di tambah lagi melihat seekor hewan sebutlah sapi saja meneteskan air mata saat takbir di kumandangkan.
(terlepas mungkin ia menyadari sesaat lagi dia akan di sembelih)
Penyembelihan hewan kurban di hari raya ied el adha memang sudah lumrah dilaksanakan. Dari kisah nabi Ibrahim A.S dan puteranya nabi Ismail A.S, Allah memerintahkan nabi Ibrahim A.S. untuk menyembelih puteranya Ismail A.S. Atas nama cinta dan taatnya nabi Ibrahim A.S kepada Allah, nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih nabi Ismail A.S.
Allah melihat ketulusan dan kesabaran serta ketaatannya kepada-Nya, kemudian turun perintah untuk mengganti  penyembelihannya dengan hewan (domba) sebagai kurban. Dari sinilah tradisi penyembelihan hewan kurban diteruskan oleh umat muslim sedunia.
Dengan merenungi kisah nabi Ibrahim A.S dan puteranya nabi Ismail A.S ini, mengingatkan atas diri kita yang masih jauh dari kata ikhlas dan tabah kepada Allah.
Semoga semakin bertambah ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah. Amin ya Robbal Alamin..
Â
Ka ielzha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H