Sabtu, 23 September 2017 film Surau & Silek diputar di Italia pada Festival del Cinema d'Indonesia. Festival ini diadakam oleh Asosiasi Indonesian meet Italy yang diprakarsai oleh Mr. Jacoppo Capucio. Didukung oleh KBRI Italia, 2017 ini adalah taun ke-4 sejak diselenggarakan festival ini untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Berlangsung sejak 22-24 September, warga Italia memenuhi teatro della compagnia di kawasan kota Florence, Italia untuk acara festival ini.
"Penonton berasal dari semua kalangan umur. Alhamdulillah, setelah menonton film Surau & Silek ini mereka bisa melihat Islam dari perspektif yang berbeda dengan yang mereka tahu dari media - media." papar sutradara Surau & Silek, Arief Malinmudo.
Ketika ditanya kepada sutradara Surau & Silek mengenai proses alih bahasa, beliau memaparkan bahwa proses alih bahasa ini dilalukan oleh tim panitia Festival del Cinema D'Indonesia. Ada beberapa bahasa Minang yang tetap dipertahankan dan tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Italia. Pastinya beberapa bahasa Minang yang tidak terterjemahkan ke dalam bahasa Itali ini mengundang pertanyaan bagi warga negara Italia sendiri. Saat sesi tanya jawab pun beberapa dari penonton antusias untuk bertanya mengenai bahasa Minang yang tidak terterjemahkan tersebut.
Waaah... Selain memperkenalkan tentang budaya Indonesia, film Surau & Silek juga memperkenalkan bahasa daerah Minang kepada warga Italia. Bangga donk ya!?
Festival ini diselenggarakan untuk memperkenalkan Indonesia melalui film. Informasi budaya pada film-film daerah seperti Surau & Silek ini pastinya adalah pengetahuan yang jarang diketahui oleh warga negara asing. Padahal Indonesia memiliki beragam suku bangsa dengan bahasanya yang beragam.
Semakin bangga ya dengan perfilman Indonesia. Suskses selalu untuk perfilman Indonesia di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H