Mohon tunggu...
Izmatul Izza
Izmatul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - selamat datang orang orang baik

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesadaran Sosial (Social Awareness) dalam Lingkup Keluarga, Sekolah, dan Lingkungan

21 Desember 2021   11:22 Diperbarui: 21 Desember 2021   11:32 2956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

manusia hakikat nya adalah makhluk sosial, yaitu bergantung dengan orang lain. manusia sudah memiliki kodrat untuk hidup bermasyarakat, dan selalu berinteraksi dengan orang lain. dalam memenuhi kebutuhan hidup nya pun, manusia masih membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan hidup. contohnya padi tidak akan menjadi beras jika tidak ada manusia yang menanam, setelah menanam pasti ada manusia lagi yang memanen, kemudian beras yang sudah dipanen itu untuk bisa sampai kepada orang yang membutuhkan masih butuh orang lagi untuk dijual dan dipasarkan, begitu seterusnya. jadi manusia sudah bisa dipastikan membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan hidup. salah satu kegiatan yang mencontohkan manusia sebagai makhluk sosial adalah gotong royong dan bekerja sama.

setiap sekolah atau setiap keluarga pasti pernah melakukan kegiatan gotong royong, misal nya gotong royong dalam hal kebersihan. gotong royong ini pasti membutuhkan banyak orang untuk diajak bekerja sama sehingga kegiatan ini bisa cepat di selesaikan.kegiatan gotong royong ini tidak akan berjalan dengan baik jika antara manusia satu dengan yang lainnya tidak bisa diajak bekerja sama. 

untuk membersihkan tempat yang kotor menjadi bersih ini perlu ada nya gotong royong yang baik antara manusia yang satu dengan yang lainnya. semua manusia nya harus mau bekerja sama, dan tidak ada yang egois atau mau seenaknya sendiri. karena, kegiatan gotong royong atau kerja sama ini membutuhkan kesadaran sosial (social awareness) yang baik. semua kegiatan jika dilakukan bersama sama dan dengan suasana yang baik maka, akan selesai dengan baik dan dengan waktu yang cepat.

kesadaran sosial (social awareness) adalah kemampuan yang dimiliki oleh anak secara langsung untuk merasakan, dan menyadari akan suatu peristiwa yang terjadi sehingga anak bisa melakukan suatu aksi pada saat peristiwa itu sedang terjadi. jadi, kesadaran sosial (social awareness) bisa digambarkan dengan adanya kemampuan yang dimiliki anak sehingga lebih berempati terhadap suatu peristiwa, lebih peka terhadap peristiwa yang terjadi, sehingga adanya kesadaran sosial (social awareness) ini anak bisa melakukan aksi atau perbuatan yang akan dilakukan ketika peristiwa itu terjadi. untuk membentuk kesadaran sosial (social awareness) yang baik, anak harus di dasari dengan kesadaran diri (self awareness) yang sudah dibahas di artikel sebelumnya. dari kesadaran diri (self awareness) yang baik dan kuat akan menjadikan kesadaran sosial (social awareness) yang baik pula. karena, kesadaran diri (self awareness) menjadi dasarnya. kesadaran social (social awareness) memiliki 3 dimensi, yaitu:

  1. tacit awareness, adalah suatu bentuk dari kesadaran sosial (social awareness) yakni cara pandang si anak dalam melihat orang lain di sekitarnya. tacit awareness ini lebih gampang nya di sebut sebagai perspektif. di dalam tacit awareness  ini, perspektif dibagi menjadi 2, yaitu perspektif yang kita miliki sendiri, dan perspektif orang lain.
  2. focal awareness, suatu bentuk dari kesadaran sosial (social awareness) yang menjadikan perspektif ini muncul karena adanya objek yang bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indera. di dalam focal awareness ini perspektif juga dibagi menjadi 2, yaitu diri sendiri yang menjadi objek perspektif, dan orang lain yang menjadi objek perspektif.
  3. awareness kontent adalah suatu bentuk dari kesadaran sosial yang didapatkan dari hasil visual gambar atau dari sesuatu yang nampak yang terjadi di sekitar lingkungan, baik dari yang bisa di observasi maupun tidak bisa di observasi.

contoh bentuk kesadaran sosial (social awareness) yang terjadi baik di rumah, di sekolah, dan di sekitar lingkungan yaitu:

  1. acara kerja bakti di rumah, di sekolah, dan di lingkungan.
  2. membantu menyumbang ketika erupsi gunung semeru.
  3. ikut memilih ketika ada pemilihan ketua kelas
  4. berorganisasi
  5. mengikuti lomba yang di adakan sekolah dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun