Mohon tunggu...
Izmatul Izza
Izmatul Izza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

to be succes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Behavioristik dan Teori Kognitif

26 Oktober 2020   21:50 Diperbarui: 28 Mei 2021   06:30 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori Behavioristik dan Teori Kognitif. | freepik

Penerapan teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran adalah memberikan stimulus ( input ) yang baik juga benar agar nanti peserta didik dapat membentuk respons ( output ) yang baik juga benar pula. 

Berbeda dengan aliran behavioristik, alirab kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses mental. Cara bagaimana berfikir, mengingat, merasakan. Teori belajar kognitif otak akan menjalankan fungsi utamanya, yakni berpikir. Solso, dkk., (2008 : 2) menyatakan bahwa Psikologi kognitif adalah ilmu yang menyelidiki pola pikir manusia. 

Danim dan Khairil (2010 : 38) menyatakan bahwa Psikologi kognitif adalah cabang psikologi yang mempelajari proses mental termasuk bagaimana orang berpikir, merasakan, mengingat, dan belajar. 

Sebagai bagian bidang ilmu kognitif yang lebih besar, cabang psikologi ini berhubungan dengan disiplin ilmu lain termasuk ilmu saraf, filsafat, dan linguistik. Berdasarkan penjelasan yang di paparkan oleh para ahli, teori belajar lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar, karena aliran kognitif ini melivatkan pola pikir peserta didik dalam proses belajar. 

Jenis - jenis belajar kognitif antara lain :

  1. Mengolah informasi. 
  2. Kontruktivisme.

Ciri - ciri jenis belajar kognitif antara lain: 

  1. Mementingkan apa yang ada dalam siri ( bakat ). 
  2. Mementingkan kondisi waktu. 
  3. Mementingkan keseimbangan dalam diri manusia. 

Baca juga: Pembelajaran Online dari Kaca Pandang Behavioristik

Implikasi teori kognitif dalam proses pembelajaran antara lain :

  1. Mendorong siswa untuk berpikir materi pembelajaran yang nantinya akan membantu mereka dalam proses ingatannya.
  2. Membantu siswa mengidentifikasi hal - hal yang penting untuk mereka pelajari. 
  3. Memberikan pengalaman dalam hal belajar kepada peserta didik dalam memahami topik - topik yang mereka pelajari. 
  4. Mempertimbangkan kelebiha  dan kekurangan dalam proses kognitif peserta didik. 
  5. Merencanakan dan mewujudkan kelas yang membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar maupun berfikir 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun