Â
"Ehmmmm....ada yang kagum nih sama kamu, Nia, hati-hati loh jangan-jangan sudah mulai naksir nih!" Tirsa menyelah.
Â
"Ah kamu, Tirsa. Jangan ngawurlah" kata Eugenia.
Â
"Iya.... Tirsa asal ngomong kamu ah!" Randy menyela. Wajahnya memerah.
Â
Tiba-tiba bel  berbunyi tanda pelajaran segera dimulai. Semua siswa berlarian menuju kelas mereka masing-masing. Demikian Eugenia dan teman-teman sekelasnya telah duduk di tempatnya.
Â
Usai sekolah Eugenia bergegas pulang ke rumah. Jalan yang setiap hari dilaluinya itu seakan telah bersahabat dengannya. Setiap jengkal bagian jalan itu telah diingatnya. Gedung bertingkat, pertokoan, bahkan perkantoran seakan tak pernah luput dari pandangannya. Bahkan orang-orang yang sering melewati jalan itu pun selalu muncul dalam ingatannya.
Â