7. Â Belajar untuk mendengarkan anak.
8. Â Terlibat dalam kehidupan sekolah anak.
9. Â Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja. Orang tua perlu meluangkan waktu untuk makan malam bersama anak dan mengajak anak komunikasi dan menanamkan nilai yang baik.
10. Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja. Orang tua perlu membantu anak mengembangkan karakter melalui contoh langsung seperti kedisiplinan, hormat, santun, dan tolong menolong.
Menurut para ahli psikologi,[3] bahwa usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasilnya sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun, peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dewasa kedua. Bisa dilihat jika sebaiknya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak. (Izkie Lubis)
Daftar Pustaka:
[1] Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia
[2] Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
[3] Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multimendisional. Jakarta: Bumi Askara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI