Malam ini aku duduk sendirian ditengah padangnya rembulan. Ya malam mini adalah malam purnama. Mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang tabu untukku berada diluar sedirian dan disaat purnama seperti ini. tapi aku sudah muak dengan semua hal yang mengekangku ini. aku sudah letih bila harus dilarang-larang untuk bertindak sesuai dengan hati nuraniku. Semua orang ingin mengatur tindakanku, seakan aku harus menjadi orang yang sempurna dihadapan mereka. Memang, semua hal yang mereka minta aku lakukan akan berdampak bagi bagiku namun, bila kata hatiku sudah menolaknya aku harus apalagi?
Aku pernah mencoba untuk melawan mereka dengan melakukan semua hal yang mereka larang. Semua hal yang mereka sangat-sangat benci, tapi apa hasilnya? Toh sama saja, malah sekarang aktifitasku sangat mereka batasi. Aku sama seperti tahanan kota. Tak boleh pergi terlalu jauh dan harus selalu melakukan wajib lapor. Aku ini kalian pikir apa?
Aku ingin sejenak pergi dari semua aktifitas ini. aku bosan. Aku muak. Tuhan sepertinya sedang menghukumku dengan semua ini. begitu banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini. semua cobaan seakan tidak pernah terputus. Dan semua ini adalah berkat kelalaianku. Aku berusaha meminta maaf kepada Tuhan karena kesalahanku itu, namun semua sudah terlambat. Tuhan sudah memberikanku hukuman yang mungkin akan berlaku seumur hidupku. Aku hanya bisa menjalaninya hari demi hari dengan berdoa meminta ampun kepadanya. Aku tak ingin ada hal yang sama menimpaku kembali besok. Aku tak ingin menjadi keledai yang jatuh untuk kedua kalinya dilubang yang sama.
Aku menjauhi semua hal yang mungkin akan membawaku untuk kembali ke pintu neraka itu. aku sadar aku tak akan bisa selalu menghindari mereka-mereka ini namun, aku sudah berusaha sekuat tenagaku. Aku yakin Tuhan pasti menolongku suatu saat nanti. Saat ini Tuhan sedang memperlihatkan bagaimana sosok-sosok yang akan membawaku ke lubang itu lagi. Tuhan menjagaku dari hal-hal yang tidak kuinginkan lagi. Terimakasih Tuhan atas apapun yang sudah kau lakukan untuk membukakan mata hatiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H