Mohon tunggu...
Rizka Fitriana
Rizka Fitriana Mohon Tunggu... -

moslem ♥ papua ♥ photography addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelah

29 April 2013   20:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dia kasar sama aku dek sekarang”

“Kasar gimana? Fisik? Mental?”

Lalu ia pun mulai menceritakan kalau sekarang ia sering dibentak-bentak, kekerasan secara mental banyak sekali kudengar dari cerita ini. aku tidak tau apa yang harus aku katakan setelah ini. di satu sisi aku harus berada netral diantara mereka namun disisi lain ini suatu tindak kejahatan yang tidak bisa aku biarkan begitu saja.

Aku terdiam sesaat. Sebaiknya kubersikap netral saja saat ini.

“Kamu ingat saat aku terpuruk kemarin? Kamu ingat apa saja yang sudah ia lakukan kepadaku? Kamu lihat kan aku sampai ingin bunuh diri kemarin? Tapi kamu lihat aku sekarang. Masalahmu ini belum seberapa dengan apa yang aku hadapi kemarin. Semua orang menolakku, termasuk orang tuaku. Orang tuamu masih menerimamu bukan? sadarlah bahwa Tuhan ada didekatmu. Ia tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuanmu”

“Aku tau, tapi aku sangat lelah saat ini. aku seperti ingin berhenti disini”

“Kalian udah masuk tahun yang ke 7 kan ini? wajar. Aku saja yang baru 2 tahun sudah sangat bosan. Apalagi kalian? Beristilahatlah sebentar, kalau kalian jodoh pasti akan kembali lagi. Pecaya deh”

Tak lama setelah itu kakak kelasku datang kembali dan teman wanitanya langsung meminta ijin untuk ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya yang penuh dengan air mata. aku terdiam. Ia pun menceritakan apa yang sedang terjadi menurut versinya. Menurutku memang sangatlah wajar jika ia marah, jika wanitanya sampai pulang jam 2 pagi karna panitia sebuah acara. Siapa yang mau hal itu terjadi bukan? namun apa harus menggunakan cara yang ‘cukup’ keras itu?

Aku tidak ingin terlibat telalu jauh. Setelah teman gadisnya itu kembali aku langsung meminta pamit untuk bisa pulang. Aku sedang ingin merefreshkan kembali pikiranku bukan malah mendapatkan masalah yang cukup rumit seperti ini. aku juga lelah bukan hanya mereka saja. Aku lebih baik kembali ke kamarku dan beristirahat daripada seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun