D.I. Yogyakarta---Datang dari berbagai daerah tak jarang membuat pendamping pasien yang sedang tidak memiliki jadwal kontrol ke Rumah Sakit saling bertukar resep masakan di dapur. Namun kali ini resep masakan yang dibuat bersama adalah kue donat, tidak hanya pendamping pasien perempuan yang membantu dalam membuat kue donat. Pendamping pasien laki-laki pun ikut berpartisipasi membuatnya.
Sambil bercengkrama tentang kondisi masing-masing pasien, kue donat yang jika di Kalimantan Barat di sebut sebagai kue gelang itu dibuat. Disebut sebagai kue gelang karena bagian tengahnya mempunyai lubang untuk dipasangkan di tangan, dan filosofi lainnya dari pendamping pasien yang berasal dari Jawa. Setelah selesai dibuat, ibu-ibu siap untuk menggoreng adonan donat yang telah dibentuk.
Tidak menunggu waktu lama, beberapa donat yang telah di goreng siap untuk di sajikan dengan topping gula pasir. Para pasien yang tidak ada jadwal kontrol siap untuk menyantap kue donat tersebut, tidak hanya pasien dewasa yang menikmatinya. Pasien anak pun ikut melahap donat buatan para ibu-ibu pendamping pasien tersebut. Keadaanpun semakin riuh dengan sahutan pendamping pasien lainnya tentang menu apa yang selanjutkan akan dimasak bersama.
Oleh salah satu pendamping pasien, beliau menyampaikan kepada Pengurus RSP IZI, "Terimakasih untuk segala fasilitas yang tersedia lengkap di Rumah Singgah Pasien IZI ini. Kalau kondisinya biaya sendiri dengan kos atau kontrak dan mungkin nginap di koridor masjid, pasti kami tidak akan pernah terbesit untuk membuat masakan seperti ini di tengah harus memikirkan biaya makan, transportasi bahkan biaya tambahan lainnya yang tidak terduga. Diberkahi untuk semua yang mengurusi RSP IZI ini"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H