Mohon tunggu...
Izhar Mushawwir
Izhar Mushawwir Mohon Tunggu... Desainer - Graphic Designer | Digital Marketer

kadang nulis, kadang ngedesain, kadang ngedit, kadang ngeshare, kadang ngopi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pertanyaan Ini Bisa Menjebakmu Saat Interview kerja

13 Desember 2024   16:41 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/premium-photo/business-partner-making-contract-agreement

Interview atau Wawancara adalah pintu awal menuju dunia kerja, olehnya setiap orang yang ingin mendapatkan jenjang karir atau pekerjaan maka wajib melewati pintu yang satu ini. Meski setiap perusahaan ataupun kantor memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan sistem perekrutan calon karyawan mereka, namun dalam wawancara kerja ada beberapa kesamaan atau benang merah yang selalu muncul dan dihadapi oleh pelamar kerja. Dan disinilah seringkali banyak pelamar terkecoh atau jatuh dalam tes wawancara karena HR seringkali memberikan tes atau pertanyaan yang sifatnya menjebak namun esensial bagi perusahaan tersebut.

Sebenarnya pada tes wawancara yang paling penting itu adalah persiapan mental. Mental inilah yang akan dinilai oleh HR layakkah kita berada di perusahaan mereka atau tidak. Tentu selain mental juga wajib skill dan knowledge sangat penting juga untuk membuktikan kapasitas diri kita, namun sebaik-baiknya skill yang kita dimiliki akan berantakan bila kita tidak memiliki mental yang kuat. Melahirkan mental yang kuat tentu tidak mudah, apalagi kalau kita berkali-kali mengikuti wawancara namun belum kunjung mendapatkan panggilan itu adalah proses jatuh bangun yang melelahkan. Namun dari pengalaman ini wajib bagi kita belajar dari pengalaman. Karena kalau kita menaruh perhatian, kita akan menemukan bahwa ada sebuah pertanyaan yang sebenarnya hampir semua HR tanyakan saat wawancara namun ternyata cara kita menjawabnya yang sebetulnya sudah benar tapi kurang pas. 

1. Ceritakan Tentang Dirimu

Kebanyakan pelamar merespon pertanyaan ini secara "harfiah". Akhirnya mereka benar-benar menceritakan diri mereka mulai dari masa kecil sampai besar. Apakah jawaban ini benar? Tentu saja, apakah tepat? Belum tepat tentunya. Sebagai contoh kasus pelamar dipanggil wawancara di perusahaan Agensi Kreatif dan posisi yang kamu lamar adalah Desainer Grafis. Ketika kamu ditanya mengenai dirimu, maka jawaban yang bisa berikan adalah:

Nama saya adalah Budi, saya seorang Desain Grafis. Saya lulusan dari Universitas A jurusan A, saya mulai menjadi seorang Desainer Grafis sudah lama sejak saya di bangku perkuliahan. Sejak itu saya mulai mengikuti berbagai pelatihan, kelas, bootcamp dan workshop desain grafis. Dari situ saya mulai menangani berbagai projek desain grafis dan menerima orderan dari banyak Client. Mulai dari desain logo, packaging, poster dan lain-lain. Saya pernah juga ikut kolaborasi dengan berbagai brand besar seperti A, B dan C. Namun diantara banyak desain yang saya kerjakan spesialisasi saya adalah di desain Logo

Kalimat diatas hanya sebagai contoh saja, teman-teman boleh mengembangkannya sesuai dengan posisi yang dilamar. Namun poinnya adalah, ketika ditanya oleh HR tentang dirimu, maka jawablah sesuai dengan personal brand + skill yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Karena kunci negosiasi dengan HR adalah seberapa bagus skill menjual dirimu sendiri, atau seberapa bagus storytelling personal brand mu.

Karena HR tidak butuh jawaban yang bebrunga-bunga, berapi-api apalagi overclaim yang berujung pada munafik. Tapi mereka melihat bagaimana si pelamar menghargai dirinya sendiri, dengan kejujuran dan potensi yang dimiliki berdasarkan CV & Portofolio

2. Coba ceritakan apa Kelebihan & Kekurangan yang kamu miliki

Pertanyaan ini seringkali menjebak dan tricky. Kalau ditanyakan ini, apa jawabanmu? Saya ambil sampel saja yang kebanyakan saya lihat dan alami sendiri. Ada yang menjawabnya dengan benar-benar meresponnya secara harfiah, jadi pelamar menjawabnya dengan menceritakan kekurangannya seperti "Saya adalah orang pelupa, saya sakit-sakitan, saya gampang emosi, saya tidak bisa fokus dst. Kelebihan saya, saya bisa nyetir mobil, saya multitasking, saya penyabar, saya pekerja keras" Apakah ini benar? Benar, tapi kalau konteksnya adalah wawancara kerja ada jawaban yang lebih berkesan dan tepat sasaran

Kelebihan yang saya miliki untuk membantu perusahaan bapak melalui posisi Desain grafis ini adalah saya seorang expert yang telah mengerjakan puluhan projek desain dari puluhan client. Saya juga menguasai tools desain grafis seperti Coreldraw, Photoshop & Adobe Illustrator. Kemudian untuk mendukung progres desain grafis saya juga menggunakan tools AI seperti A untuk membantu saya mengembangkan kerangka ide, Tools B untuk referensi style desain dan Tools C untuk elemen desain yang saya butuhkan. Dengan jam terbang yang tinggi saya mampu mengerjakan dan menyelesaikan 2 sd 3 projekan desain sendiri sehari tanpa bantuan orang lain

"Adapun kekurangan saya, diantara Tools desain yang saya pakai saya lebih expert menggunakan CorelDraw & Illustrator. Saya masih memiliki skill di taraf menengah untuk penggunaan Photoshop. Kemudian saya masih memiliki keterbatasan pada perangkat atau device yang speknya masih lemah untuk menunjang pekerjaan"

Poinnya adalah, ceritakan kelebihanmu yang dapat menunjang pekerjaan sesuai posisi yang dilamar dan ceritakan kekuranganmu yang dapat membuat pekerjaanmu terhambat sesuai dengan posisi yang dilamar. Akarnya adalah berangkat dari perosnal brand + skill set yang kamu miliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun