Pada 20 Desember 1905 Watanlipu La Palloge melaporkan diri pada penguasa sipil dan militer di Rappang. Ia meninggal dunia pada tahun 1906 di Saoraja Manu di La Balo Tajjuncu dan dikebumikan dipemakaman JeraE Pising Tajjuncu Soppeng. La Palloge Watanlipu Soppeng bin La Mansure Watanlipu Soppeng / La Boccili Baso Sidenreng bin La Unru MatinroE ri Tengngana Soppeng Datu ( Raja) Soppeng XXXI tahun 1849 - 1850 bin La Mappapoleonro Petta MatinroE ri Amala'na Sultan Nuhung Datu Soppeng ( Raja Soppeng) Tahun 1765 - 1820 ke XXVIII bin La Mappajanci Daeng Massuro Sultan Musa Datu Soppeng MatinroE ri Laburau Tahun 1747 - 1765 ( Raja Soppeng ke XXVII ) bin La Mappasiling To Pasajoi Datu Pattojo Matinroe ri Doninna ( Raja Pattojo Soppeng ).
Maka dari kisah tersebut,banyak hikmah yang dapat diambil terutama untuk penguasa negeri ini, di masa seperti ini sangat susah menemukan pemimpin seperti Watanlipu La Palloge , pahlawan sulawesi yang satu ini sukses menarik simpati rakyat, sehingga rakyat percaya dan rela dipimpin,ia merupakan contoh pemimpin yang memiliki integritas, rela berkorban murni demi kesejahteraan tanah air dan kedaulatan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H