Tahukah Anda bahwa sholat berjamaah memiliki rahasia secara ilmiah terhadap tubuh manusia ?
Sebagaimana kita ketahui bahwa sholat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat daripada sholat yang dilakukan sendiri. Sholat berjamaah mempererat hubungan antarumat Muslim, meningkatkan persaudaraan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Dalam sholat berjamaah juga berlaku kesetaraan bahwa tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, tua dan muda, karena semua berdiri sejajar di hadapan Allah SWT.
Seorang ilmuwan Fisika dari Amerika Serikat telah melakukan penelitian tentang mengapa Islam mensyariatkan sholat berjamaah ini. Hasilnya sungguh mengejutkan dan membuat kita semakin meyakini kebenaran ajaran agama Islam.
Menurut sang professor tubuh manusia terdiri dari muatan elektrik yaitu muatan positif dan negative. Dalam perjalanan hidup manusia setiap harinya saat melakukan aktifitas ataupun saat istirahat sekalipun tentu mengeluarkan energy. Dalam proses ini berlaku pertukaran muatan-muatan yang terdapat dalam tubuh manusia. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan muatan elektrik tersebut dalam tubuh manusia. Dampaknya kita akan merasa letih dan lesu setelah melakukan berbagai macam aktifitas tersebut. Oleh karena itu perlu ada penyeimbangan muatan elektrik dalam tubuh agar kembali segar untuk melakukan aktifitas lainnya tanpa adanya gangguan.
Lantas, apa kaitannya dengan sholat berjamaah ?
Terkait sholat berjamaah, muncullah pemikiran menggelitik dari sang professor tersebut. Mengapa Islam mensyariatkan sholat berjamaah ? Mengapa jumlah bilangan rokaat dalam setiap sholat berbeda ?
Sebagai seorang non muslim yang memiliki kapasitas keilmuan tinggi dalam bidang Fisika, sang professor lantas mengaitkan jumlah rokaat yang berbeda dengan aktifitas yang dilakukan kaum muslimin terkait pemulihan muatan elektrik dalam tubuh.
Sang professor pun melakukan penelitian tentang jumlah rokaat dan sholat berjamaah yang relate dengan penyeimbangan jumlah muatan elektrik dalam tubuh manusia. Saat melakukan sholat berjamaah kita diharuskan meluruskan dan merapatkan shaf atau barisan. Bahu bertemu bahu dan tumit bertemu tumit. Saat tubuh kita bergeseran dengan jamaah lainnya di sebelah kanan-kiri, tubuh mengeluarkan muatan elektrik yang berlebihan. Selanjutnya muatan ini akan ditarik oleh muatan yang berlawanan dari jamaah lain di sebelah kanan-kiri kita. Akibatnya terjadilah  keseimbangan muatan elektrik dalam tubuh kita. Semakin lama pergeseran ini berlangsung maka semakin segar dan bugarlah kondisi tubuh kita.
Penelitian ini sejalan dengan aktifitas kita sehari-hari. Secara umum ketika kita bangun tidur badan akan terasa lebih sehat dan segar. Dalam kondisi ini dapat dikatakan bahwa tubuh kita memiliki muatan elektrik yang seimbang. Oleh karenanya saat sholat Shubuh kita hanya memerlukan sedikit pertukaran muatan elektrik dari dan ke dalam tubuh. Itulah rahasianya mengapa sholat Shubuh terdiri dari 2 rokaat.
Selanjutnya setelah setengah harian kita bekerja yang otomatis mengeluarkan banyak energy maka muatan elektrik menjadi tidak seimbang. Oleh karenanya kita memerlukan pertukaran muatan elektrik yang banyak untuk menyeimbangkannya. Masya Allah itulah rahasianya mengapa sholat Dhuhur berjumlah 4 rokaat.