Dua kabupaten di Jawa Timur mengalami gempa yaitu kabupaten Tuban dan Gresik.
Di kabupaten Tuban terdapat 4 desa dari 4 kecamatan yang mengalami gempa yaitu kecamatan Soko, Parengan, Bangilan dan Rengel. Terdapat sekitar 3 KK yang terdampak gempa tersebut.
Di kabupaten Gresik terdapat 6 desa dari 2 kecamatan yang mengalami gempa yaitu kecamatan Sangkapura terdapat 3 desa terdampak dan kecamatan Tambak juga terdapat 3 desa terdampak. Terdapat sekitar 5 KK yang terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban hingga saat ini terus melakukan uji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Yang paling parah adalah Pulau Bawean. Sampai dengan pukul 18:21:27 terjadi gempa sebanyak 64 kali.
Secara ilmiah, gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi yang besar di dalam kerak bumi, yang menyebabkan getaran atau goncangan.
Ini bisa disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, atau patahan geologi lainnya. Ketika tekanan di dalam kerak bumi melebihi ketahanan batuan, energi dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik.
Gelombang ini merambat melalui bumi dan menyebabkan goncangan di permukaan, yang kita rasakan sebagai gempa bumi.
Studi ilmiah tentang gempa bumi termasuk seismologi dan geofisika, yang membantu dalam memahami penyebab, perilaku, dan mitigasi risiko terkait dengan gempa bumi.
Sebagai seorang Muslim, menyikapi terjadinya gempa bermula dengan memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran akan kekuasaan Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan berdoa, meminta perlindungan kepada Allah, dan mengambil tindakan tanggap darurat jika diperlukan, seperti membantu korban dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan.
Selain itu, penting juga untuk belajar dari pengalaman dan mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan tindakan mitigasi risiko untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam seperti gempa.