Hari Minggu, 18 Februari 2024 Pengurus Ranting NU dan Badan Otonom (Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU) Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan peringatan Isra' Mi'raj dan Santunan Anak Yatim.
Bertempat di balai desa Sengonagung, acara yang dihadiri oleh jajaran pengurus NU Ranting Sengonagung  berjalan dengan lancar.
Pra acara diisi dengan pembacaan sholawat dan istighotsah bersama yang dipandu oleh pengurus NU Ranting Sengonagung.
Acara inti diawali dengan pembukaan dengan bacaan AlFatihah.
Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Yalal Wathon, Hymne  dan Mars Fatayat serta Muslimat.
Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua panitia. Ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia serta para donatur dalam kegiatan ini. Beliau juga menyampaikan bahwa santunan anak yatim dilaksanakan dua kali dalam satu tahun yaitu pada saat peringatan Isra' Mi'raj dan 10 Muharram.
Sambutan berikutnya oleh Ustadz Muhammad Naim selaku ketua Tanfidziyah NU Sengonagung. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ranting NU secara rutin yaitu istighotsah kubro setiap hari Jum'at Kliwon.
Acara inti yaitu mauidhoh hasanah disampaikan oleh ustadz Hasan. Beberapa hal yang disampaikan oleh ustadz berjenggot ini antara lain
Memahami syukur yaitu pertama syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahNya. Kedua syukur sebagai ummat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk jalan kebenaran yaitu Addinul Islam. Syukur yang ketiga karena menjadi bagian dari warga negara Indonesia. Syukur yang keempat karena menjadi warga NU dengan faham ahlussunnah waljamaah. Tidak ada alasan untuk tidak cinta kepada negara Indonesia. Negara dengan limpahan nikmat yang luar biasa. Tanah yang subur, beraneka macam buah-buahan, sayur mayur yang menjadikan tubuh menjadi sehat.
Beliau melanjutkan tentang alasan NU didirikan yaitu untuk mengantisipasi faham wahabi, Â untuk meneruskan ajaran walisongo, menjaga keaslian ajaran Islam tradisional, Â memberikan perlindungan sosial dan keagamaan bagi masyarakat Muslim di Indonesia.