Setiap hari Jum'at, SDN Karangsono melaksanakan giat yang berbeda. Pembagian giat hari Jum'at ini dibagi menjadi 4 sampai 5 menyesuaikan dengan jumlah pekan dalam tiap bulan. Giat ini dibagi menjadi Jumt Religi, Jumt Bersih dan Jumt Sehat.
Melalui giat hari Jumt, SDN Karangsono Wonorejo berupaya mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila merupakan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh murid atau pelajar yang bersumber dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Terdapat enam elemen profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan mandiri.
Pada elemen beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia diwujudkan melalui giat Istighotsah tepat pada hari Jumt Legi menurut kalender Jawa. Seluruh siswa, kepala sekolah, dewan guru dan PPSD mengikuti giat ini. Â Setelah istighotsah dilanjutkan dengan membaca Asmaul Husna bersama-sama.
Tujuan dilaksanakannya istighotsah antara lain adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dalam upaya mencari keberkahan dan perlindungan bersama. Istighotsah juga dapat menjadi wadah untuk mengungkapkan doa bersama dalam menghadapi berbagai tantangan dan memperoleh keberkahan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Adapun pembacaan Asmaul Husna bertujuan untuk mengenalkan sifat-sifat Allah kepada murid.
Jumt Bersih di SDN Karangsono Wonorejo yaitu dengan membersihkan lingkungan sekolah. Tujuan dari giat ini adalah menanamkan kepada murid pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan sehat menjadikan suasana nyaman. Selain itu juga mengurangi resiko penyakit akibat sampah yang dibiarkan menumpuk. Murid juga diajarkan untuk disiplin dan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan. Saat membersihkan lingkungan sekolah, murid juga belajar tentang kebersamaan serta gotong royong.Â
Melalui giat Jum'at Bersih, SDN Karangsono Wonorejo mengimplementasikan nilai-nilai dari elemen bergotong royong, kreatif serta mandiri. Elemen kreatif terwujud melalui giat murid memilah sampah organic dan anorganik yang selanjutnya mengalami perlakuan yang berbeda. Untuk sampah organic, murid diajarkan untuk membuat kompos sederhana dari daun-daun yang gugur. Sedangkan sampah anorganik seperti botol-botol plastic dimanfaatkan menjadi benda yang memiliki nilai guna seperti pot bunga, kerajinan tangan maupun ecobrick.